12 Kabupaten di NTT Alami Kekeringan

oleh -19 Dilihat

KUPANG – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Nusa Tenggara Timur (NTT) mencatat, hingga saat ini sudah 12 kabupaten di wilayah itu yang terkena dampak kekeringan.

Kepala BPBD NTT Tini Tadeus mengatakan, 12 kabupaten yang terdampak kekeringan saat ini sudah mengajukan proposal penanggulangan kepada pihaknya dan sudah diteruskan ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Tadeus menyebutkan, 12 kabupaten yang terkena dampak kekeringan yakni Kabupaten Flores Timur, Lembata, Alor, Belu, Malaka, Timor Tengah Utara (TTU), Rote Ndao, Sabu Raijua, Sumba Timur, Sumba Tengah dan Sumba Barat Daya (SBD) dan Sikka.

“Hingga pekan lalu hanya 11 kabupaten yang sudah ajukan proposal untuk atasi kekeringan. Kemarin ditambah lagi Kabupaten Sikka sehingga menjadi 12 kabupaten. Angka itu sementara dan mungkin pada Senin pekan depan akan ada lagi,” kata Tadeus kepada Kompas.com, Sabtu (9/9/2017).

Menurut Tadeus, setiap kabupaten membutuhkan anggaran untuk penanggulangan kekeringan ini mencapai Rp 1 miliar, kecuali Kabupaten Flores Timur yang butuh anggaran hingga Rp 1,7 miliar.

Dia menyebutkan, anggaran sebesar itu akan dimanfaatkan untuk pengadaan air, tandon, jeriken, ember. Air diangkut menggunakan mobil tangki kemudian dipindahkan ke tandon yang diletakan di desa. Sedangkan jeriken dibagikan kepada warga sebagai wadah untuk mengambil air dari tandon ke rumah.

Tadeus berharap, dengan adanya dana itu bisa membantu mengatasi persoalan kekeringan di wilayah NTT. (kpc)