Pelni Kupang Siagakan Lima Kapal Layani Pemudik

oleh -22 Dilihat

Kupang, mediantt.com — PT Pelni Cabang Kupang menyiagakan lima kapal motor untuk melayani pemudik lebaran dari dan ke berbagai daerah di Indonesia.

“Kelima kapal motor itu adalah KM Umsini, KM Bukit Siguntang, KM Awu, KM Sirimau, dan KM Wilis yang selama ini melintasi wilayah perairan NTT dan luar NTT,” kata Manager PT Pelni Cabang Kupang Firman Rachminin di Kupang, Senin (6/7/2015).

Kelima armada Pelni yang akan melayani arus mudik dan arus balik dari NTT itu telah dijadwalkan semua dengan kapasitas dan daya angkut yang memadai serta kesehatan (laik layar) kapal motor yang teruji.

Kapal Motor (KM) Umsini misalnya merupakan kapal milik Pelni yang dijadwalkan mengangkut ribuan pemudik dari pelabuhan tersebut pada Selasa (7/7) tengah malam dari pelabuhan Tenau Kupang .

Kapal dengan daya angkut mencapai 1.800 orang itu akan melintasi rute Kupang-Lewoleba, Larantuka, Maumere, Makassar, Surabaya, Tanjung Priok, Kijang, dan berakhir di Batam.

Kapal yang menyediakan empat dek itu baru akan kembali sandar di Pelabuhan Tenau pada 20 Juli 2015 untuk mengangkut pemudik yang kembali dari kampung halaman mereka dalam rangkaian libur Lebaran dan sekaligus sekolahan 2015.

“KM Umsini dengan daya angkut 1.737 penumpang, dibagi dalam empat kelas yaitu Kelas 1 berjumlah 40 penumpang, Kelas 2 sebanyak 88 penumpang, Kelasa 3 sebanyak 168 penumpang dan Kelas Ekonomi 1.441 penumpang,” katanya.

Firman Rachimin juga mengatakan, Pelni Kupang , tidak menaikkan tarif pelayaran selama mudik Lebaran dari Pelabuhan Tenau Kupang menuju sejumlah daerah di Tanah Air, meskipun terjadi lonjakan penumpang.

“Meskipun ada kenaikan permintaan penumpang hingga dua persen, namun manajemen Pelni tidak akan menaikkan harga tiket,” kata Firman.

Menurutnya,  tarif tiket untuk seluruh pelayaran dan dermaga tujuan akan tetap berlaku sebagaimana pada hari normal. Bahkan, kata dia, PT Pelni secara nasional, saat ini sedang menerapkan tarif “all class”, dengan tidak lagi menggunakan klasifikasi dalam kapal.

“Jika dulu kita pakai kelas I dan seterusnya di dalam kapal, sekarang sudah tidak lagi ada klasifikasi itu. Semuanya kelas ekonomi,” katanya.

Kebijakan itu, katanya, untuk memangkas analisa orang terkait dengan klasifikasi harga tiket dan layanan di dalam kapal Pelni. Seluruh armada Pelni, adalah milik pemerintah yang adalah juga milik seluruh masyarakat. “Karena itu tidak etis jika dibeda-bedakan,” katanya. (ant/st)

Foto : Salah satu Kapal Pelni

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *