Bupati Kupang Dihadang Warga Eks Timtim

oleh -22 Dilihat

Kupang, mediantt.com – Bupati Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) Ayub Titu Eki dihadang warga eks Timtim dan puluhan mahasiswa di Oebelo, Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang. Mereka menuntut hak atas tanah yang saat ini ditempati warga eks Timtim.

“Benar, saya dihadang oleh warga eks Timtim,” kata Bupati Kupang, Ayub Titu Eki yang dihubungi Media NTT, Selasa, (29/9/2015).

Aksi penghadangan itu, menurut dia, terkait dengan tuntutan mereka soal pembebasan lahan yang kini mereka tempati. Saat melakukan penghadangan, Bupati mengaku sempat diminta untuk menandatangani pernyataan yang disiapkan para warga itu. “Saya menolak dan mengajak mereka ke kantor untuk bicara masalah ini,” katanya.

Dia mengaku warga juga telah melaporkan masalah itu ke DPRD Kabupaten Kupang, namun tidak ada solusinya sehingga mereka menghadang seluruh kendaraan plat merah dan dilarang untuk ke kantor.

Dia menilai pemerintah pusat lamban menangani para pengungsi eks Timtim yang masih hidup di kamp-kamp pengungsi untuk direlokasi ke tempat yang baru. Karena saat ini, para pengungsi masih menggunakan lahan milik warga Kabupaten Kupang. “Masalah pengungsi eks Timtim seperti bom waktu yang sewaktu-waktu bisa meledak,” katanya.

Berdasarkan data warga eks Timtim yang masih hidup di kamp pengungsian sebanyak 2.500 warga. Setelah melakukan dialog beberapa saat, akhirnya warga eks Timtim itu ikut ke kantor Bupati Kupang dan menggelar diskusi terkait masalah itu. Namun, lagi-lagi mereka bertindak brutal, bahkan nyaris memukul salah satu staf Pemda.

Hasil pertemuan dengan warga eks Timtim itu, maka Bupati mengaku telah mengambil keputusan sebagai solusi sementara dengan membebaskan lahan baru bagi warga eks Timtim itu, karena lahan yang digunanakan saat ini adalah lahan warga. “Saya sudah coba cari solusi sementara. Mereka harus diperhatikan, jangan diterlantarkan,” katanya.

Terkait dengan aksi penghadangan itu, Bupati Ayub enggan membawanya ke ranah hukum, karena dia mengaku telah memarahi warga yang melakukan tindakan penghadangan itu. “Saya marah dan mereka terima. Jadi masalah selesai,” tegasnya. (jos)

Foto : Bupati Ayub Titu Eki.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *