Kupang, mediantt.com — Satu-satunya maskapai udara milik putra NTT, TransNusa, telah menunjukkan eksistensinya melayani masyarakat NTT selama sepuluh tahun. Dalam kurun waktu itu, selain standar pelayanan yang dioptimalkan, maskapai ini juga mengutamakan pelayanan yang disebutnya punya nilai bagi setiap penumpang, sekaligus masyarakat NTT secara keseluruan.
Demikian Manager Business Development PT TransNusa Aviation Mandiri, Budhy Syahroni Karsidin, kepada mediantt.com, di ruang kerjannya, Kamis (8/9/2015).
Ia menjelaskan, kehadiran TransNusa di NTT awal mulanya karena melihat kebutuhan masyarakat yang sangat prinsip. NTT sebagai provinsi kepulauan, dia menyebut, tentu sangat membutuhkan akses atau konektivitas antar pulau untuk kepentingan koordinasi, antara provinsi dan sejumlah kabupaten-kabupaten yang ada.
“Dari kendala yang ada, maka terciptalah ide untuk menghadirkan maskapai TransNusa, sehingga paling tidak bisa memberikan pelayanan kepada masyarakat NTT pada umumnya,” kata Budhy
Budhy mengaku, Maskapai TransNusa bukanlah perusahan penerbangan yang besar dibandingkan dengan pesaing-pesaingnya yang ada saat ini. Namun, kata dia, karena TransNusa tahu betul apa yang menjadi kebutuhan masyarakat secara utuh, maka pelayanan yang diberikan harus mengutamakan nilai dan menyentuh.
“Pelayanan yang kita berikan boleh dikatakan menyentuh hingga ke rasa, sehingga inilah yang membuat kami agak berbeda dengan perusahan penerbangan lain yang melayani di NTT,” ujarnya.
Dengan memaksimalkan sumber daya manusia (SDM) lokal, asli Nusa Tenggara Timur, lanjut dia, Maskapai TransNusa yang juga merupakan milik putra asli NTT bukan hanya sekadar memprioritaskan kepentingan bisnis semata. Namun, perusahaan ini pun turut serta berupaya mendukung dan mengangkat setiap potensi yang ada di NTT, khususnya pariwisata.
“Potensi pariwisata di NTT sangat luar biasa. Bahkan kita semua tidak pernah tahu kalau banyak orang terkenal dunia yang secara diam-diam datang dan menikmati pesona alam dan budaya di beberapa daerah di NTT,” ungkap dia.
Budhy menambahkan, untuk mewujudkan pelayanan TransNusa yang bernilai, maka salah satu hal yang menjadi prioritas disamping pelayanan transportasi udaranya, berbagai potensi yang dimiliki NTT terus dipromosikan kepada setiap penumpang yang dilayani. “Inilah yang kami maksud pelayanan yang bernilai,” tandasnya.
Saat ini, maskapai TransNusa melayani penerbangan ke tujuh kabupaten di NTT diantaranya, Alor, Lembata, Larantuka, Ende, Bajawa, Ruteng dan Labuan Bajo. “Frekuensi penerbangan pun semakin ditingkatkan seiring kebutuhan pelayanan transportasi udara yang semakin tinggi,” katanya. (yos/jdz)
