Kupang, mediantt.com – Publik politik Nusa Tenggara Timur tentu tahu ada ‘jarak’ begitu jauh antara Gubernur NTT Drs Frans Lebu Raya dengan Bupati Sabu Raijua Ir Marthin Luther Dira Tome. Bahkan boleh dibilang dijagat politik, keduanya berseberangan dan beda persepsi. Tapi, sejatinya, mereka adalah sahabat lama yang sangat dekat/akrab. Hampir satu periode kepemimpinan kedua orang penting di NTT dan Sabu Raijua ini tak pernah bertemu, apalagi duduk satu meja. Bupati Sabu Raijua periode kedua ini terkenal keras, berani melawan kalau itu salah, dan membela mati-matian kalau itu diyakini benar. Sementara Lebu Raya pun cuek saja, seakan tidak ada persoalan. Itulah gaya kedua pemimpin ini.
Tapi, Jumat, 19 Februari 2016, kedua sahabat ini bertemu, lalu bicara empat mata. Setelah bertemu empat mata sekitar 15 menit, keduanya kompak tak mengumbar pernyataan ke pers. Ditanya pers soal hasil percakapan empat mata itu, Lebu Raya hanya tersenyum lalu menuturkan, “Kami kompak ko dari dulu. Tidak ada yang berbeda”. Dira Tome juga tidak mau buka-bukaan. Sambil tertawa ia hanya berujar, “Cukup kami berdua dan Tuhan yang tahu”.
Yang jelas, ada suasana baru pasca pelantikan Bupati Dira Tome dan Wakil Bupati Nikodemus Rihi Heke. Atas saran seorang sesepuh dan tokoh agama, mereka bis amendapat ruang untuk bertemu Gubernur Lebu Raya, mencairkan komunukasi yang sekian lama beku. Bupati Dira Tome didampingi Wakil Niko Rihi Heke pun dengan legowo datang ke ruang kerja Gubernur Lebu Raya. Begiru memasuki ruang kerja gubernur dan disambut dengan akrab penuh persaudaraan, Dira Tome sesuai tradisi Sabu memberikan ciuman, Frans Lebu Raya pun menyambut dengan senyumnya yang khas. Keduanya saling menatap, dan terpancar jelas wajah penuh kerinduan akan momen tersebut, setelah hampir satu periode kepemimpinan mereka tak lagi bersenda-gurau, bertukar pikiran. Luar biasa!
Setelah pertemuan bertiga selama hampir 30 menit, Wakil Bupati Sabu Raijua beranjak meninggalkan ruangan, dan dua sahabat sejati itu bertemu empat mata. Tapi, entah apa yang dipercakapkan, tidak menjadi konsumsi publik. Hanya keduanya yang tahu. Ada yang berspekulasi, kedua tokoh mudah energik ini bisa saling membisik soal siapa yang bakal menempati ruang kerja itu, pasca kepemimpinan Frans Lebu Raya. “Sangat mungkin pembicaraan mereka bisa ke arah itu. Karena Marthin Dira Tome punya kapasitas dan kapabilitas yang memungkinkan. Apalagi, tidak ada figur yang dipersiapkan Pa Frans setelah selesai masa bhaktinya. Ini spekulasi saja,” kata seorang rekan jurnalis di ruang Pers DPRD NTT.
Lapor Hasil Pembangunan
Seperti dikutip dari seputar-ntt.com, dalam pertemuan itu, Bupati Sabu Raijua, Marthen Dira Tome bersama Wakil Bupati Nikodemus Rihi Heke melaporkan hasil pembangunan selama lima tahun memimpin Kabupaten Sabu Raijua. “Jadi pertemuan ini untuk melaporkan hasil kerja kami selama lima tahun memimpin Sabu Raijua kepada Pak Gubernur. Sudah saatnya beliau melihat hasil kerja kami di Sabu Raijua,” kata Dira Tome.
Marthen Dira Tome juga mengundang Gubernur NTT, Frans Lebu Raya untuk meresmikan tiga pabrik di Sabu Raijua untuk mulai beroperasi, yakni pabrik rumput laut, pabrik air dalam kemasan dan pabrik garam.
Selain undangan meresmikan tiga pabrik, Marthen Dira Tome juga mengundang Gubernur Lebu Raya untuk melakukan panen raya garam di Sabu Raijua. Sebab, produksi garam di wilayah tersebut telah diangkut keluar NTT lewat Tol Laut Jokowi.
“Kami mengundang pak Gubernur untuk meresmikan tiga pabrik dan panen raya garam di Sabu Raijua. Selain itu pak Gubernur bisa melihat hasil pembangunan lain yang sudah kami lakukan,” kata Bupati Dira Tome.
Gubernur NTT, Frans Lebu Raya, juga membenarkan bahwa dalam pertemuan tersebut, Marthen Dira Tome melaporkan program kerja lima tahun ke depan dan hasil kerja lima tahun selama memimpin Sabu Raijua.
“Pak Bupati dan Pak Wakil sekalian minta pamit untuk kembali ke Sabu Raijua setelah melaporkan apa yang mereka kerja selama memimpin Sabu Raijua dan apa yang akan mereka kerjakan lima tahun ke depan,” kata politisi PDIP ini.
Ditanya soal pertemuan empat mata keduanya, baik Gubernur Frans Lebu Raya dan Bupati Marthen Dira Tome enggan berkomentar dan hanya tersenyum kepada awak media. (*/jdz)
Foto : Bupati Sabu Raijua, Marthin Luther Dira Tome, memberikan ciuman Sabu kepada Gubernur NTT, Drs Frans Lebu Raya, di ruang kerjanya, Jumat (19/2).