NTT Paling Bertanggungjawab Mengawal Pancasila

oleh -18 Dilihat

Kupang, mediantt.com – Gubernur NTT, Drs. Frans Lebu Raya, mengatakan, peringatan lahirnya Pancasila menunjukan eksistensi dan ketangguhan bangsa Indonesia sebagai bangsa yang ber-Tuhan, bangsa yang beradab, bangsa yang tetap bersatu, bangsa yang demokratis dan bangsa yang menjunjung tinggi keadilan.

Hal ini ditegaskan Gubernur Lebu Raya ketika bertindak selaku Inspektur Upacara (Irup) pada peringatan hari lahirnya Pancasila, 1 Juni 1945, di Alun-alun rumah jabatan Gubernur NTT, Rabu (1/6),

Menurut Lebu Raya, mendengar kata Pancasila, ingatan setiap orang pasti tertuju pada Bung Karno, juga pikiran tertuju pada sebuah tempat yang bernama Ende di Pulau Flores. Ende, menjadi sebuah tempat yang sangat penting dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia dan menjadi tempat dimana Bung Karno diasingkan oleh pemerintah kolonial Belanda sejak tahun 1934 sampai 1938.

“Saya berupaya dan mentradisikan dalam beberapa tahun belakangan karena bagi saya ini hal yang sangat penting menyangkut ideologi bangsa Indonesia. Pancasila lahir dari pemikiran Sang Proklamator Bung Karno, tepatnya di sebuah rumah kecil dan tumbuh sebatang pohon sukun. Di tempat inilah Bung Karno duduk saat petang hari, merancang, membaca buku dan menulis sambil berpikir dan mencari jalan kearah Indonesia merdeka dari penjajahan, merdeka dari keterbelakangan dan melalui situs bersejarah itu lahir bangsa Indonesia yang merdeka. Untuk itu, segenap orang NTT paling bertanggungjawab dalam mengawal Pancasila, karena Pancasila lahir di NTT,” ungkap Lebu Raya.

Di Ende, lanjut Lebu Raya, Bung Karno merumuskan Pancasila dan 1 Juni 1945 ditetapkan sebagai hari lahirnya Pancasila sebagai suatu keharusan yang hadir dari perkembangan sejarah bangsa. Sejak awal 1920-an sangat dirasakan bangsa Indonesia tertindas oleh bangsa lain, terbelakang dalam bidang pendidikan dan terpecah-pecah secara sosial, ekonomi maupun politik.

Kemudian, tutur Lebu Raya, pada 1908, pemuda Indonesia melahirkan gerakan pendidikan bangsa sekaligus melahirkan rasa kebangsaan yang diwujudkan dalam bentuk Sumpah Pemuda 1928 muncul generasi baru yang berikrar membangun persatuan Indonesia. Semua tekad itu yang memicu perubahan menuju Indonesia merdeka pada 1945 dan tibalah para pejuang dan pemuda bangsa Indonesia telah merubah sejarah bangsa.

Hari lahirnya Pancasila diperingatti, didalamnya mengkristal berbagai nilai dasar sosial masyarakat Indonesia. Kristalisasi nilai leluhur ini terpilah atas lima sendi dasar, yaitu pertama, bangsa Indonesia melegitimasi identitas diri sebagai bangsa yang ber-Tuhan. Adanya eksistensi berbagai agama dan dibangunannya berbagai simbol keagamaan yang mencerminkan adanya toleransi dan kerukunan antar umat beragama; kedua, melalui Pancasila, bangsa Indonesia mengikrarkan diri sebagai orang-orang yang beradab, mempunyai hati nurani dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.

Ketiga, melalui Pancasila, berbagai komoditas masyarakat adat yang ada di nusantara, bersepakat untuk bersatu sebagai bangsa Indonesia yang utuh; keempat, melalui Pancasila, rakyat Indonesia menjunjung tinggi demokrasi, musyawarah untuk mufakat serta perwakilan yang didaulatkan pada sekelompok orang yang berhikmat dan kelima, melalui Pancasila ,kita bertekad memperjuangkan nilai keadilan dalam berbagai aspek kehidupan seluruh rakyat Indonesia.

Turut menhadiri upacara peringatan hari lahirnya Pancasila tingkat provinsi NTT, tahun 2016, antara lain, Wakil Ketua DPRD NTT, Gabriel Beri Bina, Danrem 161 WS, Brigjen TNI, Hery Wiranto, Dan Lantamal VII, Brigjen TNI (Marinir), Siswoyo Hari Santoso, Kapolda NTT, Brigjen Pol. Eustachius Widyo Sunaryo, Dan Lanud El Tari Kupang, Kol. (Pnb)Jorry S. Koloay, Pimpinan SKPD lingkup pemprov NTT, unsur TNI/POLRI, Mahasiswa dan PNS. (hms/jdz)

Foto : Gubernur Lebu Raya sedang memberikan sambutan pada peringatan Hari Lahirnya Pancasila, di alun-alin Rujab Gubernur NTT, Rabu (1/6).