Kupang, mediantt.com – Tour de Flores (TdF) 2016 telah digelar dengan sukses pada 19-26 Mei lalu. Gaungnya pun telah menembus dunia, dan pariwisata Flores dan NTT pun telah menjadi sorotan dunia. Even berskala internasional ini pun telah membuka mata dunia, akan potensi alam Flores yang menantang, sehingga TdF pun dijadwalkan menjadi agenda rutin tahunan. Namun, perlu evaluasi menyeluruh untuk pelaksanaan yang lebih baik di tahun-tahun mendatang. Karena itu, Gubernur NTT, Drs Frans Lebu Raya, segera menggelar evaluasi bersama dengan kabupaten yang menjadi lintasan TdF.
”Dokumen evaluasi sudah kita siapkan. Kami juga sudah menyiapkan surat undangan untuk rapat evaluasi antara Gubernur dengan kapala daerah sedaratan Flores dan Lembata serta Pemerintah Provinsi. Hanya masih menyesuaikan waktunya Pak Gubernur, karena jadwal kegiatan beliau sangat padat. Kita harapkan setelah lebaran bisa rapat evaluasi,” kata Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif NTT, Marius Jelamu kepada mediantt.com di ruang kerjanya, Selasa (15/6/2016).
Menurut Jelama, secara keseluruhan pelaksanaan TdF mendapat dukungan yang luar biasa dari masyarakat dan berbagai kalangan, namun untuk pelaksanaan kedepan perlu ada kesamaan presepsi diantara semua kepala daerah.
Ia juga mengatakan, release yang dikeluarkan Kementerian Pariwisata pasca Tour de Flores, bahwa ada sekitar 131 juta nitizen baik dalam negeri maupun luar negeri, yang memberi apresiasi terhadap pelaksanaan TdF. Bahkan, para pebalap pun mengakui kalau medan Tour de Flores lebih menantang dari tour-tour yang lainnya, termasuk Tour de French. “Para pebalap dan penakluk gunung dari Irak pun menyatakan TdF lebih menarik untuk ditaklukan, karena itu tim dari Irak telah menyatakan akan berpartisipasi pada TdF tahun depan,” kata Jelamu.
Belum final
Jelamu juga mengatakan, Pemerintah Provinsi NTT akan terus serius mempromosikan periwisatta dan seni budaya daerah. Karena itu, Dinas Periwisata Propinsi telah mengagendakan Tour de Timor (TdT) pada bulan Oktober 2016.
”Kita sudah agendakan TdT pada bulan Oktober 2016. Tapi belum final dan sementara dalam koordinasi dengan berbagai pihak karena mendatangkan pembalap sepeda internasional tidak muda, persiapan harus matang,” kata Marius Jelamu.
Jelamu mengatakan, jika mendatangkan para pembalap internasional dalam waktu yang relatif singkat tentu harus mempersiapkan semua hal yang berkaitan dengan kegiatan TdT itu secara matang.
Sementara persiapan di Provinsi sendiri belum maksimal karena masih berkoordinasi. Sedangkan Pemerintah Daerah sudah berkomitmen mendukung terlaksananya TdT guna mempromosikan Pariwisata dan Seni Budaya di daratan Timor. (jdz)
Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif NTT, Marius Jelamu.