Saatnya Posisi Tawar Koperasi Diperkuat

oleh -19 Dilihat

KUPANG – Agar koperasi dapat berkompetisi dengan kaum kapitalis, maka sudah saatnya posisi tawar para petani yang tergabung dalam wadah koperasi diperjuat. Sebab, posisi tawar para petani lemah karena tidak bisa menentukan harga komoditi yang dihasilkannya sendiri. Karena itu, dibutuhkan satu wadah koperasi untuk dapat meningkatkan posisi tawarnya.

“Koperasi memang pernah mengalami masa kelam. Tapi sejak tahun 2008 saya memimpin daerah ini, kegiatan sosialisasi dan edukasi terus digalakkan sehingga koperasi tumbuh pesat di NTT. Namun, harus  diperkuat posisi tawarnya, agar koperasi dapat berkompetisi  secara sehat. Saya juga minta kepada semua pihak untuk bangun juga koperasi produksi. Koperasi yang ada sekarang sebagian besar adalah Koperasi Simpan Pinjam  (KSP),” harap Gubernur NTT, Frans Lebu Raya, ketika membuka Seminar Nasional bertajuk “Pembangunan Ekonomi Berbasis Koperasi” yang diselenggarakan atas kerjasama Unwira Kupang dengan Koperasi Kredit (Kopdit) Adiguna Kupang, di Aula Unwira, Jumat (22/9).

Terselenggaanya seminar nasional ini sehubungan dengan perayaan 30 tahun Kopdit Adiguna dan 35 tahun Unwira serta pelantikan rektor baru Unwira Kupang yang akan digelar Sabtu (23/9). Sedangkan Rektor Unwira yang akan dilantik, Pater Fhilipus Tule,SVD, menjadi Rektor Unwira periode 2017-2021, menggantikan Pater Yulius Yasinto,SVD,MA,M.Sc.

Menurut Gubernur, koperasi yang adalah sokoguru perekonomian menjadi wadah dengan ciri khas gotong-royong yang mampu menjunjung tinggi budaya dan ideologi Pancasila. Lewat koperasi demokrasi ekonomi dijalankan. “Dari tahun ke tahun kita membangun wadah ekonomi yang namanya koperasi. Jadi, melalui forum ini mesti ada kajian secara global bahwa koperasi memang sangat membantu rakyat,” kata Gubernur Lebu Raya.

Rektor Unwira Kupang, Pater Yulius Yasinto, mengatakan seperti biasanya setiap menjelang pergantian rektor selalu digelar seminar dan temanya disesuaikan dengan perkembangan dan situasi. Tapi yang ingin disampaikan bahwa melalui seminar ini ada manfaat bagi mahasiswa, yaitu  mendapat masukan yang luar biasa sehingga mahasiswa bukan hanya mengetahui teori bahkan mendapat dan sharing pengalaman dengan para praktisi koperasi. “Mahasiswa juga dituntut untuk memiliki kompetensi dan selanjutnya mereka dapat menerapkannya di lingkungan masyarakat,” katanya.

Ketua Kopdit Adiguna Kupang, Vinsensius Repu, menjelaskan Seminar Nasional yang digelar adalah bentuk perayaan 30 tahun Kopdit Adiguna yang lahir dalam tubuh Unwira. Momentum ini juga untuk menunjukan semangat, membangun kesejahteraan melalui koperasi yang terus lebih ditingkatkan. “Dalam seminar ini, kita menghadirkan ahli, praktisi dan pengambil kebijakan. Kegiatan akan dikanjutkan lewat diskusi untuk menghasilkan buah pikiran untuk diterapkan,” tuturnya.

Seminar ini menghadirkan pembicara antara lain, Gubernur NTT dengan materi Kebijakan Pembangunan Koperasi di NTT, Prof.Dr. Vincent Gasperz, membawakan Desain dan Implementasi Model Strategik Pembangunan Ekonomi Berbasis Koperasi yang Memiliki Skala Usaha Ekonomis, Suroto,SE, dengan Koperasi dan Demokratisasi Ekonomi serta pembicara Anastasia Wijayanti,S.Pd,MM, membawakan materi Koperasi sebagai Basis Ekonomi Kerakyatan. (hms/son)