Bupati Lembata Integrasikan Infrastruktur dengan Destnasi Wisata

oleh -16 Dilihat

LEWOLEBA – Setelah meletakan dasar yang kuat di periode pertama kepemimpinannya pada sektor pariwisata, Bupati Lembata Ir Eliaser Yentji Sunur, kembali menggenjot kemajuan pariwisata di periode kedua sebagai leading sektor. Dan, yang dilakukan adalah mengintegrasikan pembangunan infrastruktur jalan dengan lokasi-lokasi yang menjadi destinasi wisata unggulan di Kabupaten Ikan Paus itu.

Ketika kunjungan kerja ke salah satu destinasi wisata Tanjung Bunga di Kecamatan Nagawutung, 24 Februari 2018 lalu, Bupati Yentji Sunur mengatakan, pada periode pertama kepemimpinannya, ia telah meletakkan banyak dasar untuk pembangunan pariwisata Lembata. Karena pariwisata telah dijadikan leading sektor, dengan membangun dan mempromosikan beberapa destinasi wisata.

Selain wisata penangkapan Ikan Paus secara tradisional di Lamalera, ia juga telah membangun dan mempromosikan Bukit Cinta Wolorpas, Bukit Doa, keindahan alam bawah laut Nuhanera, menjadi catatan penting pengembangan pariwisata Lembata di periode pertama kepemimpinannya.

Memasuki periode kedua, menurut Bupati, pariwisata tetap menjadi leading sektor andalan karena Kabupaten Lembata masih menyimpan begitu banyak potensi pariwisata alam dan budaya yang belum diexplore.

Karena itu, “Pembangunan infrastruktur menuju daerah tujuan wisata serta integrasi semua potensi pariwisata yang ada menjadi titik fokus mulai tahun 2018,” kata Ketua DPD II Partai Golkar Lembata ini.

Menurut Bupati Sunur,  potensi pariwisata yang ada harus digali dan dikembangkan dengan infrastruktur menjadi titik fokus. Tetapi ada hal yang tidak kalah penting yang harus diperhatikan, sebut dia, adalah soal integrasi.

‘Integrasi sangat penting karena yang mau diintegrasikan tidak hanya kesinambungan antar destinasi atau daerah tujuan wisata, tetapi integrasi yang paling penting adalah bagaimana partisipasi masyarakat dalam pengembangan obyek yang ada. Jadi integrasi tidak hanya berkaitan atau keterhubungan antar obyek wisata tetapi bagaimana penyatuan antara pengembangan obyek dengan masyarakat pemilik obyek,” jelas Bupati Sunur.

Ia juga mengatakan, masyarakat harus terlibat dan merasakan langsung hasil dari pengembangan setiap obyek wisata yang ada.

Menurut dia, ada sebuah Tanjung di Nagawutung yang dinamakannya sebagai Tanjung Bunga. Untuk itu, partisipasi masyarakat desa pada setiap obyek wisata menjadi sangat penting. “Harus ada share budgeting antara Pemda dan pemerintah desa. Karena itu Pemda memprogramkan penguatan budaya masyarakat lokal di tempat wisata. Dengan penguatan budaya ini diharapkan masyarakat bisa berinovasi dan berkreativitas untuk menambah penghasilannya dari potensi alam budaya yang dimiliki,” jelas Sunur.

Bupati menambahkan, target pengembangan pariwisata baru bisa dilihat hasilnya dalam jangka panjang. Untuk itu, program pasar dan promosi harus terus dijalankan. Ia juga berkeyakinan bahwa ke depan kunjungan wisata akan meningkat dan masyarakat akan merasakan hasilnya bila pembangunan infrastruktur berjalan, integrasi budaya terus berjalan dan promosi serta pasar terus ditingkatkan.

“Pembangunan pariwisata ini targetnya jangka penjang, sehingga ke depan masyarakat akan merasakan dampak positif dari strategi pembangunan yang terus kita kerjakan,” kata Bupati Sunur. (ferry da silva/jdz)