Kupang, mediantt.com – Mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, bicara blak-blakan di acara ‘Baomong deng Ahok’ di markas DPD PDIP NTT, Selasa (13/8) sore. Di hadapan para pedukung dan simpatisan Ahok, juga kader PDIP, Ahok membeberkan mimpinya membantu NTT. Ia juga memberikan lima tips bagaimana menjadi pejabat publik yang bisa mengadministrasi keadilan sosial bagi rakyat.
“Menjadi seorang pejabat publik itu bukan sekedar melakukan sumpah lalu mengingkari. Pejabat itu harus punya empati, punya rasa belas kasihan dan murah hati, punya kerendahan hati, lemah lembut dan sabar. Harapan saya, PDIP punya pemimpin-pemimpin yang memiliki karakter itu,” tegas Ahok.
Ia menjelaskan, seorang pemimpin publik harus memiliki kepekaan sosial tehadap rakyat, dan bisa membantu dengan anggaran dari daerah atau negara. “Intinya harus mampu mengadministrasi keadilan sosial kepada rakyat,” tegas Ahok, mengingatkan.
Sementara itu, menjawab wartawan usai berdialog dengan tokoh agama dan akademisi, Ahok mengatakan, tidak ada keinginan masuk dalam jajaran kabinet Jokowi. Juga, tidak ada keinginan untuk maju menjadi gubernur NTT.
“Masih banyak yang lebih baik dari saya, untuk ditempatkan menjadi menteri, apalagi mau menjadi gubernur NTT, gak! Pak Viktor masih memimpin dengan bagus kom!” tandas mantan anggota DPR RI itu.
Pria yang lebih suka dipanggil BTP itu juga menjelaskan, siapapun yang menjadi menteri di kabinet pimpinan Presiden Jokowi, adalah kewenangan presiden.
“Semuanya itu kewenangan dari Presiden Jokowi. Saya tugasnya jalan-jalan ke daerah saja,” katanya.
Ia mengaku kedatangannya ke Kota Kupang ingin berinvestasi pakan ternak di salah satu kabupaten di Pulau Timor. (jdz)