Kupang, mediantt.com – Festival Sekolah Menengah Atas dan Kejuruan (SMA/SMK) Swasta, yang digagas oleh Badan Musyawarah Perguruan Swasta (BMPS) Provinsi Nusa Tenggara Timur, telah mencapai target maksimal menjelang pegelaran pada Kamis (7/11) besok.
Hal tersebut diketahui saat Panitia pelaksana Festival SMA/SMK menggelar Technical Meeting (TM), di Gedung Kantor DPD RI NTT. Rabu (6/11/2019) sore.
Sesuai pantauan, para siswa dan guru pendidik dari setiap sekolah swasta sangat antusias, untuk menyukseskan ivent akbar dalam menyambut pembangunan pariwasata di tanah Flobamora ini, dengan mengikuti empat jenis kegiatan yang akan dilaksanakan pada 7 sampai 9 November 2019.
TM tersebut membahas berbagai peraturan teknis terkait lomba cerdas cermat bahasa Inggris, pidato bertema pariwisata, Tarian Daerah NTT dan solo vokal lagu Nasional juga Daerah NTT, serta seminar pendidikan swasta.
Sementara itu, berdasarkan rangkuman registrasi terakhir dari Panitia, sudah terdaftar tiga puluh (30) SMA/SMK Swasta yang telah memenuhi persyaratan sebagai peserta festival.
Salah satu pengajar asal SMA Regina Bajawa, Seprianus Wara, MSc mengatakan, Badan Musyawarah Perguruan Swasta (BMPS) NTT sebagai penggagas kegiatan ini, adalah wadah yang bisa mengangkat eksistensi sekolah swasta.
“Kegiatan ini menghimpun seluruh peserta dari berbagai daerah, sehingga dapat memberikan pengenalan kepada generasi tentang pariwisata, yang diharapkan dapat menjadi pelaku untuk mengembangkan pariwisata itu sendiri,” katanya.
Ketua Panlak Festival, Romo Cornelis Usboko menyampaikan apresiasi kepada ketiga puluh SMA/SMK swasta yang mendaftar dan mengikuti technical meeting.
Ia juga berharap dengan ivent akbar ini, sekiranya dapat mewujudkan sekolah swasta yang berkompeten, dan terlibat dalam pembangunan manusia dalam menyikapi setiap perubahan pembangunan yang di gencarkan oleh Pemerintah.
“Ada semangat dari sekolah-sekolah swasta di NTT ini, ada upaya dalam menanggapi program dari BMPS untuk menampilkan jati diri mereka, bahwa sekolah swasta tetap hadir eksis di tengah dunia yang penuh tantangan dan dia tetap berjuang. Semoga kegiatan ini menyadarkan seluruh masyarakat NTT, terkhususnya sekolah-sekolah swasta untuk menata dirinya, demi membangun bangsa ini sehingga menjadi yang lebih terbaik,” tegasnya. (*/jdz)