BMPS NTT Siapkan Layanan Internet Murah & Guru Inggris dari Australia

oleh -16 Dilihat

KUPANG – Badan Musyawarah Perguruan Swasta (BMPS) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) melakukan sosialisasi peluang kerjasama Pengembangan Bahasa Inggris dengan mendatangkan pengajar atau guru dari Australia. Juga, paket Internet murah bagi sekolah swasta yang bermitra dengan BMPS.

“Kegiatan ini merupakan terobosan BMPS di era industry 4.0 untuk mempersiapkan generasi peserta didik di NTT yang siap bersaing di dunia internasional,” kata Ketua BMPS NTT, Winston Neil Rondo, saat memoderasi kegiatan yang dihadiri puluhan guru dan kepala sekolah swasta yang ada di Kota Kupang dan Kabupaten Kupang, di Aula Komodo Kantor DPD RI Perwakilan NTT, Kamis (23/1).

Winston menjelaskan, BMPS NTT selalu mencari ruang untuk meningkatkan mutu sekolah swasta. Ia bersyukur diawal tahun 2020, ada dua mitra BMPS yang mau berbagi ekspertis, “ELC untuk pengembangan bahasa inggris, PT Kupang Intermedia untuk paket layanan internet murah, revolusi industry 4.0 ini kan yang terutama bahasa dunia, bahasa inggris, dan yang berikut literasi digital, ini dua modal pokok yang kami promosikan kepada anggota BMPS,” kata mantan Ketua Fraksi Demokrat DPRS NTT ini.

Mantan Ketua Komisi V DPRD Provinsi NTT ini memberi ruang seluasnya kepada setiap sekolah untuk menjalin komunikasi lanjutan jika tertarik dengan dua program tersebut. “Kami tidak mencampuri untuk kerja sama ini, mau atau tidak mau bekerja sama, itu pilihan bebas, kami hanya memfasilitasi, jika merasa bermanfaat, silakan” ujar Winston.

Dalam sosialisasi itu, BMPS NTT bekerja sama dengan Cambridge English Language Convention (CELC) untuk mendatangkan native speaker dari Autralia yang akan mengajar selama satu tahun di setiap sekolah mitra.

Menurut Anto Rejeki Putra yang adalah Direktur ELC yang hadir sebagai pembicara bahwa native speaker tersebut akan melatih keberanian siswa berkomunikasi dalam bahasa inggris. Selain melatih siswa, tenaga pengajar juga akan melatih guru lokal agar konsisten berbahasa inggris dalam setiap interaksi dengan siswa.

“Aksi ini merupakan awal bakti saya bagi Indonesia, saya ingin membantu sekolah yang bukan international school, supaya alumninya punya jiwa internasional, bisa go international, mengenyam pendidikan di luar negeri, mungkin bisa kuliah di Sidney University” ujar Anto yang baru saja menyelesaikan study di Australia.

Menurut Anto, apabila sekolah siap bekerja sama, yang akan dilakukan bukan hanya training guru, namun native speaker dari ELC mengharapkan diberikan jam mengajar selama satu tahun ajaran. Soal biaya, sebut Anto, disesuaikan dengan kondisi masing-masing sekolah.

Sementara untuk layanan internet murah, BMPS menggandeng PT. Kupang Intermedia sebagai mitra, Bill Radja Pono selaku Direktur, dalam paparannya mengatakan, layanan dasar internet murah yang disiapkan bervariasi, bahkan perusahaan yang dipimpinnya sudah menyumbangkan160 titik Wifi untuk mendukung Kupang Smart City.

Layanan internet yang ditawarkan adalah paket FTTH dengan kecepatan 10 MBPS dengan harga Rp 250 ribu per bulan, paket khusus untuk internet di lokasi perumahan Rp 100 ribu per bulan, sedangkan untuk kantor dan sekolah dengang 250 user (pengguna) harganya Rp 2 juta per bulan. “Jika pihak sekolah bersedia maka kami siap memasangkan layanan internet, agar masuk ke setiap sekolah mitra BMPS,” katanya. (jdz)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *