Bank Jangan Cuma Kejar Laba, Bantu Juga UMKM untuk Bisa Bertumbuh

oleh -25 Dilihat

Gubernur Viktor Bungtilu Laiskodat

KUPANG – Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat, menghendaki agar sektor perbankan mendukung penuh pengembangan sektor pertanian, peternakan dan perikanan sehingga dapat menjadi dorongan bagi pembangunan Provinsi NTT. Juga tidak hanya mengejar laba atau keuntungan tapi juga membantu UMKM untuk bisa bertumbuh.

“Saya harapkan Bank Artha Graha dan seluruh perbankan di NTT agar serius pada seluruh sektor pembangunan seperti pertanian, peternakan juga perikanan. Perbankan harus menuju ke situ, jangan semata-mata hanya mencari keuntungan (laba) tetapi juga berperan membangun NTT. Mendesain agar membantu UMKM bisa bertumbuh dengan produk-produk yang ada agar bisa mendorong suplai chain kita sendiri untuk pariwisata. Saat ini kita masih datangkan daging dan telur ayam dari luar,” kata Gubernur Viktor ketika memberikan sambutan dalam Grand Opening Kantor Cabang Kupang PT. Bank Artha Graha International Cabang Kupang, Selasa (16/3/2021).

Ia mengatakan, perbankan harus siap untuk kreditnya masuk pada pertanian, peternakan, dan perikanan. Saat mayoritas penduduk NTT itu bekerja pada sektor itu tapi pada sektor-sektor ini kreditnya sangat kecil. “Itu menunjukan bahwa pertumbuhan ekonomi pada sektor itu diabaikan. Kita berbicara negara agraris dan maritim tapi perbankan tidak tertarik pada hal ini. Mindset kita harus berubah dengan memperhatikan hal ini dan kita kerja harus serius dan mendesain bisnis itu mampu untuk sampai pada level marketnya,” papar Gubernur.

Ia juga mengatakan, semuanya harus berperan pada sektor-sektor investasi, sehingga UMKM dan Koperasi juga menghasilkan kekuatan ekonomi dan menjadi identitas ekonomi NTT yang menyangga ekonomi nasional. Ekonomi rakyat NTT harus bertumbuh menjadi kekuatan nasional.

“Kalau kita investasi pada sektor pertanian misalnya maka ada dua manfaat. Pertama, kita bisa mengangkat martabat mayoritas masyarakat NTT. Kedua kita bisa membuat size bisnisnya. Misalnya Jagung, akan berkembang menjadi pakan ternak dan ada industri pakan ternaknya yang menguatkan bidang peternakan. Dengan peternakan yang kuat maka ada bisnis daging yang lebih maju,” jelas dia.

Gubernur juga memberikan apresiasi pada pimpinan dan jajaran Bank Artha Graha atas peresmian kantor yang baru tersebut.

Sementara itu, Kepala OJK NTT Robert Sianipar berharap dengan Kantor Baru Bank Artha Graha maka pimpinan dan
jajaran Bank Artha Graha bisa berperan aktif juga berkontribusi untuk mendorong perekonomian NTT. “Situasi kantor ini lebih nyaman dan saya harap bisa memberikan pelayanan yang baik bagi masyarakat,” ujarnya.

Sementara itu, Pimpinan Bank Arta Graha Cabang Kupang Nikolas Febrianto mengatakan, Kantor Cabang Arta Graha ini merupakan relokasi dari cabang lama yang sebelumnya terletak di jalan Mohammad No 54 Kupang.

Nikolas mengatakan, Bank Arta Graha internasional Kupang akan memberikan layanan perbankan berbasis digital dengan suasana yang lebih nyaman kepada nasabah. Hal ini sejalan dengan road map Bank Arta Graha Internasional terhadap transformasi perbankan digital, dimana untuk melakukan transaksi perbankan nasabah tidak perlu datang lagi ke bank melainkan dapat melakukannya dari rumah atau dari manapun melalui smartphone. Nasabah juga dapat melakukan transaksi tanpa harus antrian.

Pariwisata Penggerak Utama

Gubernur juga meminta agar pihak Bank Artha Graha ikut berperan dalam membangun potensi-potensi yang ada di NTT saat ini terutama menjadikan pariwisata sebagai penggerak utama pembangunan di NTT. Artinya, sudah seharusnya perbankan termasuk Bank Artha Graha ikut berperan mengisi supply chain yang saat ini masih datang dari pulau Jawa.

“Contohnya pakan ternak. Saat ini dalam 1 tahun NTT menyumbang sedikitnya Rp1,8 triliun untuk mendatangkan pakan ternak dari pulau Jawa. Kita sudah miskin tapi masih menyumbang, dan sumbangannya karena terpaksa,” ungkap Gubernur.

Hal inilah yang menurut Gubernur, NTT menjadi provinsi yang walaupun indah tetapi akan tetap miskin. Karenanya gubernur mengajak perbankan agar bersinergi dengan pemerintah memutus mata rantai kemiskinan di NTT dengan cara ikut berperan dalam menyiapkan supply chain secara baik.

Gubernur Viktor juga menekankan agar perbankan mendesain program untuk UMKM juga bisa bertumbuh. “Bagaimana UMKM bisa menghasilkan pakan ternak sendiri, bagaimana UMKM juga bisa mempunyai produk sapi Wagyu yang baik, bagimana UMKM bisa mengisi kekurangan seperti telur dan daging ayam yang saat ini masih menjadi masalah,” kata Gubernur.

Hal inilah yang akan menjadi identitas ekonomi NTT yang akan menjadi penyangga ekonomi nasional dengan basis ekonomi kerakyatan. “Ekonomi rakyat adalah ekonomi yang tumbuh dari rakyat, dan dibiayai oleh rakyat itu sendiri yang nantinya akan menjadi penyangga kekuatan ekonomi nasional,” urainya. (nailopo/st)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *