Bank NTT Dukung Destinasi Wisata Kampung Adat Kawa di Nagekeo

oleh -110 Dilihat

Penyerahan secara simbolis dana CSR dari Direktur Kepatuhan Bank NTT, Hilarius Minggu kepada Bupati Nagekeo, Johannes Don Bosco Do di Desa Labolewa, Senin (24/5).

NAGEKEO – Sektor pariwisata Kabupaten Nagekeo, Flores, Nusa Tenggara Timur, kembali bangkit seiring dukungan pemerintah dan stekeholders.

Kampung Adat Kawa yang merupakan salah satu destinasi wisata unggulan baru di daerah itu kini mendapat dukungan penataannya dari Bank NTT
Dana senilai Rp 350Juta dari Pos Corporate Social Responsibility (CSR). Dana tersebut digelontorkan oleh Bank kebanggaan masyarakat NTT itu untuk penataan infrastruktur penunjang dikawasan wisata tersebut.

Penyerahaan dana CSR oleh Direktur Kepatuhan Bank NTT, Hilarius Minggu kepada Bupati Nagekeo, Johannes Don Bosco Do, Senin, 24 Mei 2021

Pjs Pimpinan Bank NTT Cabang Mbay, Mathias Nara Tifaona mengatakan, penyerahan dana CSR tersebut merupakan bagian dari kepedulian Bank NTT kepada masyarakat di Kampung Adat Kawa yang belum memiliki air bersih yang memadai.
“Jadi dana CSR sebesar Rp. 350 juta digunakan untuk pengeboran sumur  dan bak penampung air,” ungkap Mathias sebagaimana dilansir dari fortuna.press.

Mathias menjelaskan, Kampung Adat Kawa adalah bagian dari The Ring of Amagelu yang merupakan program kerja dari Bupati Nagekeo Johannes Don Bosco Do.

Bantuan ini merupakan bentuk dukungan dari Bank NTT kepada Pemerintah Kabupaten Nagekeo untuk pengembangan destinasti wisata Kampung Adat Kawa.
“Dengan adanya bantuan ini semoga masyarakat di kampung Adat Kawa dapat memenuhi kebutuhan air bersih mereka,” ungkapnya.

Adapun kampung adat ini terletak di lereng Gunung Amegelu bagian selatan, Kampung Kawa, Desa Labolewa, Kecamatan Aesesa, menjadi spot foto yang sangat strategis.

Dari kampung yang dibangun sebelum Portugis masuk Flores abad ke-17 itu, pelancong akan mendapatkan pemandangan menawan saat melemparkan pandangan ke arah timur, selatan, hingga ke barat.

Memandang ke arah timur, Gunung Toto dan Wuse yang tampak membiru. Juga dataran Madawitu yang subur. Tepat di depan mata pelancong ada Gunung Manungae. Di Lembah Manungae dan Amegelu bakal dibangun salah satu waduk terbesar di NTT dengan luas 410 hektare.

Ke arah barat ada Gunung Ebulobo–dengan ketinggian 2.124 meter dari permukaan laut–yang acap berasap dan Gunung Inerie yang meruncing indah di ketinggian 2.245 meter dari permukaan laut.
Di bagian paling barat, berjajar pegunungan nan kokoh. Para turis acap mengabadikan suasana sunset, saat matahari tenggelam di sela-sela pegunungan.

Seiring dengan redupnya matahari, suhu udara di Kampung Kawa perlahan menurun hingga di bawah 23 derajat celsius. Karena pesonanya yang eksotis itulah mengapa kampung adat Kawa kini dibidik serius oleh pemerintahan Bupati Don Bosco dan Wakil Bupati Marianus untuk didandani menjadi spot wisata unggulan yang bisa dijual ke pasar wisata nasional dan dunia. (*/ftn/st)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *