Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto (Foto:Ist)
JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan alasan Pemerintah memberlakukan vaksin berbayar melalui vaksinasi gotong royong (VGR) individu.
Aturan ini tertuang dalam Permenkes Nomor 19 tahun 2021. Di mana masyarakat secara individu bisa memperoleh vaksin dengan membeli di berbagai rumah sakit dan klinik yang ditetapkan pemerintah.
Menurutnya, alasan diterapkan vaksin berbayar ini karena ada permintaan dari masyarakat. Karenanya, vaksin berbayar ini ditujukan bagi masyarakat yang menginginkan seperti pekerja asing di Indonesia yang memegang kartu KITAP dan KITAS.
Sebab, saat PPKM darurat ini mereka harus memiliki sertifikat vaksin untuk kembali ke negaranya atau kembali ke Indonesia.
“VGR dibuka tidak hanya sektor korporasi tetapi kepada volunteer individual, sekali lagi para individu yang ingin volunteer, terutama ini juga untuk pekerja yang memiliki KITAS dan KITAP di mana dengan regulasi PPKM darurat ini mereka diwajibkan divaksin sebelum terbang. Karena itu, VGR diperluas yang dapat diakses oleh individu,” jelas Airlangga dikutip melalui salah satu pemberitaan pada media online, Selasa (13/7/2021).
Ketua Umum Partai Golkar ini pun menekankan, bahwa masyarakat Indonesia akan tetap mendapatkan vaksin secara gratis melalui program vaksinasi pemerintah untuk mencapai herd immunity di akhir tahun.
Jadi kedua program ini berbeda. begitu juga dengan vaksin yang digunakan. Vaksin yang digunakan untuk VGR individu dan gratis tidak sama.
“Sekali lagi individu secara volunteer dan jumlah VGR jauh lebih kecil dari vaksin program (gratis). Tentu VGR ini menggunakan jenis vaksin berbeda dengan vaksin program dan tidak ada vaksin gratis yang diberikan untuk VGR,” paparnya.
Ia menyebutkan, untuk VGR ini akan disediakan pemerintah di berbagai rumah sakit dan juga klinik yang tersebar di Indonesia. “VGR ini disediakan di berbagai fasilitas kesehatan termasuk 212 Rumah Sakit dan 179 klinik,” tegasnya. (*/jdz)