Gubernur Papua Lukas Enembe
JAYAPURA – Gubernur Papua Lukas Enembe perlu mempertimbangkan kader potensial internal Partai Golkar menggantikan kursi Wakil Gubernur yang lowong setela Klemen Tinal meninggal. Pertimbangan Gubernur selaku Ketua Tim Koalisi Papua Bangkit Jilid II pengusung Lukas Enembe-Klemen Tinal (Lukmen Jilid II) pada Pilgub 2018 lalu diperlukan mengingat Partai Demokrat dan Golkar merupakan partai pengusung bersama koalisi partai yang memenangkan Pilgub Papua.
“Saat ini banyak nama kader potensial internal Golkar selaku partai pengusung perlu dipertimbangkan sebagai Wagub Papua mendampingi beliau di sisa masa pengabdian periode kedua. Kita punya nama kader internal seperti Fernando Yansen Tinal, Jhon Tabo, Kenius Kogoya, Ones Pahabol, dan Paskalis Kossay. Ada dengar muncul juga nama Pak Paulus Waterpauw,” jelas Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Golkar Kabupaten Jayawijaya, Papua, Naligi Kurisi dalam keterangan tertulis yang diterima media di Jayapura, Papua Senin (26/7).
Naligi Kurisi yang juga Kepala Suku Jayawijaya mengingatkan Gubernur Enembe selaku Ketua Koalisi Lukmen Jilid II agar mempertimbangkan serius sejumlah nama kader potensial yang dimiliki Golkar. Para kader ini memiliki kemampuan dan pengalaman kepemimpinan mumpuni membantu gubernur melanjutkan berbagai agenda pembangunan yang sudah diletakkan Gubernur dan Wagub periode pertama dan tengah dilanjutkan periode kedua.
Rabu (21/7) lalu, Dewan Pimpinan Daerah Golkar Papua sudah menyodorkan nama-nama kader potensial untuk dipertimbangkan Gubernur. DPP Golkar juga sudah memberikan sinyal nama sejumlah kader untuk dipertimbangkan menggantikan almahrum Klemen Tinal. “Sebagai partai pengusung, tentu kerja memajukan masyarakat dan daerah dilanjutkan sisa periode kedua ini. Kami punya banyak kader potensial,” kata Naligi Kurisi.
Menurut Naligi, pihaknya mengapresiasi sinyal DPP Partai Golkar yang pernah menyodorkan dua nama kader Paskalis Kossay dan Trifena M. Tinal sebagai Wakil Gubernur mendampingi Gubernur Lukas Enembe. Paskalis merupakan kader senior yang pernah menjadi anggota DPRD Papua dan DPR RI. Sedangkan Trifena M. Tinal, adik kandung almahrum Klemen Tinal, saat ini tercatat sebagai anggota DPR RI.
“Melihat kapasitas personal dan aspek kemampuan manajerial, Paskalis Kossay mumpuni menggantikan almahrum Klemen Tinal. Beliau para kader senior. Punya kemampuan personal dan berpengalaman mengurus Golkar. Kami juga memiliki nama Ibu Trifena Tinal, tokoh perempuan yang juga tak kalah hebat. Selain tentu banyak kader Golkar di daerah yang punya pengalaman memimpin daerah. Kami berharap Pak Gubernur memilih satu dari antara kader internal melanjutkan agenda pembangunan yang diletakkan sejak periode pertama,” tandas Naligi.
Menurutnya, Gubernur Lukas Enembe tentu memiliki pertimbangan rasional dalam menentukan siapa kader Golkar mendampingi beliau menutaskan berbagai program pembangunan yang diletakkan sejak periode pertama. Kerjasama yang baik antara Partai Demokrat dan Golkar selaku partai pengusung bersama partai-partai pendukung pada Pilgub 2018 tentu tak terhenti sejak Wagub yang juga kader Golkar Klemen Tinal berpulang.
“Saya berkeyakinan, sebagai teman dalam koalisi pengusung Pak Gubernur Lukas Enembe tidak meninggalkan kami di tengah jalan. Tentu kami akan berkurang hati bila di tengah jalan kader potensial disuruh pulang, tak menempati kursi Wakil Gubernur. Saya percaya sebagai pemimpin lokal yang tahu adat-istiadat, Pak Gubernur sungguh memahami itu. Keputusan ada di tangan beliau memilih siapa kader internal Golkar yang akan bersamanya memimpin Papua di sisa waktu pengabdian mereka,” kata Naligi.
Gubernur Enembe jugamengharapkan Calon Wakil Gubernur yang akan dipilih, dapat membantu tugas-tugasnya dan sejalan dengan pemikiran kepala daerah. Wagub nanti juga diharapkan mampu mengamankan keberpihakan kepada orang asli Papua (OAP).
“Saya menginginkan sosok wakil gubernur yang bisa mengamankan kebijakan, sekaligus menerjemahkan visi misi gubernur untuk kepentingan seluruh rakyat Papua,” ujar Gubernur Enembe di Jayapura, Rabu (14/7/2021).
Selain itu, Gubernur juga menginginkan seorang Wagub yang bisa melihat Papua secara utuh, yang menyadari bahwa Papua memiliki sumber daya alam kaya yang dapat dikelola memajukan rakyatnya.
“Papua kaya akan SDA, sehingga harus dikelola dengan baik. Kemudian Wagub nantinya bisa membantu tugas-tugas pemerintahan dengan baik,” kata Gubernur yang juga Ketua DPD Partai Demokrat Provinsi Papua.
Mencermati pikiran Gubernur Lukas Enembe dalam penentuan kriteria Wakil Gubernur yang akan mendampinginya, kata Naligi, sejumlah kader internal Golkar juga masuk di dalamnya. Namun, katanya, keputusan siapa Wakil Gubernur pengganti almahrum Klemen Tinal ada di tangan gubernur.
“Sebagai kader Golkar di Jayawijaya, tentu saya dan seluruh kader berharap agar Gubernur Papua Pak Lukas memiliki disposisi batin dan pertimbangan cerdas memilih kader kami mendampinginya. Beliau punya kelebihan melihat secara obyektif. Beliau juga anak koteka yang tahu siapa yang tepat dan tulus bersamanya. Golkar punya kader potensial yang tentu sudah ada dalam hatinya,” kata Naligi. (ad/st)