DPRD TTU Sesalkan Aksi Preman Oknum TNI Aniaya Pelajar di Biboki Selatan

oleh -19 Dilihat

Agustinus Tulasi, SH

KEFAMENANU, mediantt.com – Aksi preman nan brutal oknum anggota TNI di Koramil Biboki Selatan, Elias Kune, terhadap pelajar hingga babak belur, mendapat penyesalan bahkan kecaman keras dari Wakil Ketua DPRD TTU, Agustinus Tulasi, SH. Tindakan main hakim sendiri itu selain menciderai institusi juga dapat di proses secara hukum pidana militer.

“Saya menyesalkan dan mengecam keras tindakan kekerasan terhadap masyarakat sipil yang masih berstatus pelajar SMA. Ini pidana murni dan pelanggaran HAM. Tindakan represif sangat disesalkan,” tegas Wakil Ketua DPRD TTU dari Fraksi Golkar ini kepada mediantt.com, Sabtu (31/7).

Politisi yang mantan pengacara ini dengan tegas meminta pimpinan TNI (Dandim 1618/TTU) untuk mengambil langkah hukum terhadap pelaku oknum TNI secara tegas, baik hukuman indisipliner pemecatan atau turun pangkat maupun pidana penjara agar menjadi efek jerah bagi pelaku, sekaligus memulihkan citra institusi TNI dimata publik.

“Jangan merusak alat negara dengan tindakan arogansi berlebihan. Atribut negara dipakai untuk menjaga dan mengayomi masyarakat secara humanis bukan berwajah preman menakuti masyarakat,” tandas Gusti — sapaan akrabnya, dan menambahkan, “POM sudah tangani kasus pemukulan oleh oknum tentara ini atas perintah Danrem”.

Babak Belur

Dikutip dari laman lintastimor.com,
pada Jumat (30/7), Juventus Uskenat (15) siswa kelas VIII SMP Negeri Manufui dan Yakobus Naisasu (17) Siswa kelas IX SMA Negeri Manufui, diduga dihajar babak belur oleh oknum anggota TNI di Koramil Biboki Selatan, Kabupaten TTU, oleh Kopral Kepala Elias Kune, hingga di rawat di Puseksmas Manufui.

Peristiwa ini berawal Korpal Kepala EK selaku Babinsa di Desa Tainsala, Kecamatan Biboki Selatan, ketika melintas di depan biliard milik warga, pada Jumat (30/7/2021) sekitar pukul 18.00 WITA dan melihat tiga orang anak sedang bermain biliyar. EK yang mengendarai kendaraan dinas motor trail itu berhenti, dan langsung mengambil gambar ketiga anak yang sementara bermain itu dengan kamrea handphone.

EK menghampiri ketiga anak tersebut menayakan satu persatu nama, sekolah, kelas berapa, serta siapa orang tuanya dan tinggal dimana. Ketiga anak menjawab, Blandino Boy Bansu (14) Kelas VIII SMP Negeri Manufui, Yakibusn Naisasu (17) Kelas IX SMA Negeri Manufui dan Juventus Ukat (15) Kelas VII SMPN Manufui.

Setelah anak-anak ini menyebut orang tua dan tempat tinggalnya, Kopral EK mengarahkan anak-anak itu ke rumah salah satu orang tua anak, yakni Pak Marsel, yang tidak jauh dari tempat bilyard. Saat akan beranjak ke rumah Marsel Balndino Boy Banusu, anak-anak ketakutan dan lari menghindar dari Kopral Kepal EK.

Tiba di halaman rumah Marsel, dan mereka memarkirkan sepeda motor, Kopral EK turun dari motornya lalu menendang motor Yamaha Revo milik Yakobus. Bersamaan dengan itu Marsel yang sedang makan malam dengan isteri anak, serta 3 orang lainya, yakni Agus Siki, Dion Alupan dan Selvi Naijes, terkejut dan keluar ke halaman menjumpai Kopral EK yang datang bersama Yakobus dan Juventus.

EK bertanya kepada Marsel, apakah mengenal kedua anak tersebut, yang dijawab oleh Marsel bahwa kenal mereka berdua dan Yakobus adalah adiknya. EK lalu menunjukan foto pada handphone ketiga anak yang diambil saat bermain bilyard. Lalu berkata ke Marsel mengapa anak-anak itu di saat corona bermain bilayrd. ”Kenapa dong tahu ini corona masih berkeluyuran?”

Marsel meminta maaf kepada EK. EK berjalan ke Mikhael Juventus Ukat lalu dengan tinjunya memukul kuat pada mulut Juventus hingga bibir bagian bawah pecah dan dua buah giginya goyang. EK juga memukul kuat dua kali pada ulu hati (dada bawah) Juventus Ukat hingga jatuh terlentang, lalu dengan kaki menginjak kuat dada Juventus.

Yang menyakitkan lagi, saat Mikhael Juventus merintih kesaktian EK menuju ke Yakobus Naisasu dan menghajarnya pada bagian muka dan punggung. Setelah puas menghajar Juventus Ukat dan Yakobus Naisasu, EK pergi begitu saja. Sambil menyalakan motor EK sempat berkata, mau lapor ke mana saja silahkan, lalu pergi dari rumah Marsel. Dari EK tercium aroma minuman alkohol dan diduga sedang mabuk.

Setelah EK pergi leluarga Juventus Ukat dan Yakobus Naisasu melapor peristiwa penganiyaaan itu ke Polsek Biboki Selatan di Manudsui. Pihak Polsek Bibooki Selatan pun membawa para korban ke Puskesmas Manufui untuk dilakukan visum dan mendapat perawatan medis.

Juvetnus Ukat mendapat perawatan  intensif dengan menggunakan bantuan 02 (oksigen), karena susah bernapas dan merasa kesakitan hebat pada ulu hati. Rekannya Yakous Naisau juga dirawat di Puseksmas Manufui karena masih pusing. (jdz)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *