HMPS Jikom Unwira Gelar Debat Tentang Perspektif Mahasiswa Terhadap Pencalonan Gibran

oleh -26 Dilihat

KUPANG, mediantt.com – Putusan Makahmah Konstitusi yang akhirnya memberi ruang kepada putra sulung Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, menjadi Cawapres, masih terus memantik polemik dan diskusi di ruang publik secara nasional. Hal ini juga mendapat atensi dari Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Ilmu Komunikasi (Jikom) Universitas Widya Mandira (UNWIRA) Kupang.

Karena itu, menjelang Dies Natalis Program Studi Ilmu Komunikasi, Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Ilmu Komunikasi Unwira, menggelar debat bertema; “Perspektif Mahasiswa Tentang Pencalonan Gibran Rakabuming Raka” pada Jumat (15/12/2023), di Aula St. Hendrikus Universitas Widya Mandira Kupang.

Kegiatan ini dihadiri para dosen Ilmu Komunikasi, para dosen dari Ilmu Pemerintahan, dan mahasiswa Ilmu komunikasi beserta tamu undangan dari Fakultas Filsafat.

Dalam sambutannya, ketua Program studi  Ilmu Komunikasi, Innosensia Ndiki Satu, mengapresiasi kegiatan ini, karena merupakan momen yang pertama kali diadakan.

“Kita patut apresiasi untuk HMPS Ilmu Komunikasi periode 2023-2024 untuk inisiatif mencetuskan kegiatan seperti ini menyongsong Dies Natalis Prodi Ilmu Komunikasi,” kata iInnosensia.

Dia mengatakan, jika tema yang diangkat ini merupakan suatu polemik yang sedang hangat diperdebatkan di kalangan masyarakat dan mahasiswa.

“Perdebatan tentang usia, pengalaman, hingga proses dan penetapan Gibran Rakabuming Raka menjadi polemik yang diperdebatkan di setiap kalangan, dan hari ini kita akan mendengar dan menyaksikan langsung suara dari mahasiswa ilmu Komunikasi,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua HMPS Ilmu Komunikasi Efrem Tupen mengatakan, tujuan kegiatan ini adalah membuka wawasan berpikir kritis dan memberikan ruang dan panggung untuk mengembangkan minat di bidang akademi.

“Melihat dan mengamati mahasiswa ilmu komunikasi dengan segala minat dan bakatnya, kegiatan ini layaknya dilakukan guna mengembangkan minat dan bakat di bidang akademik, sehingga dari sini kita belajar untuk bersikap kritis menentukan pilihan kita di pesta demokrasi yang mendatang,” kata Efrem.

Dia berharap, kegiatan seperti ini sepantasnya dijadikan kegiatan tetap tahunan menuju Dies Natalis Program Studi, karena bermanfaat untuk menambah wawasan dalam dunia akademik.

“Menuju pesta demokrasi, pro dan kontra dalam menjatuhkan pilihan di setiap Cawapres adalah hal biasa, namun kita juga harus menjadi pemilih yang kritis dalam menetapkan pilihan kita, maka momen hari ini adalah momen di mana kita belajar untuk bersikap kritis,” kata Efrem. (yosep weruin)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *