Analisis BEP, Dampak Pinjaman Anggota Terhadap Pendapatan Koperasi

oleh -34 Dilihat

Usai seminar para calon peneliti pose bersama para dosen di Kampus STIE Putra Timor Kupang, Senin (6/5).

KUPANG, mediantt.com – Dalam perusahaan aspek manajemen sangat berperan penting dan strategis. Karena perencanaan yang baik akan meningkatkan efisiensi yang pada akhirnya akan meningkatkan laba perusahaan.

“Tolok ukur keberhasilan manajemen dalam mengelola perusahaan adalah besar atau kecilnya laba yang diperoleh. Laba yang terlampau rendah dapat menyebabkan kegagalan usaha; sebaliknya laba yang terlampau tinggi akan mengarah kepada persaingan yang ketat,” tandas Marsela Manoe, Mahasiswa Semester VIII Konsentrasi Manajemen Keuangan STIE Putra Timor Kupang di hadapan para dosen dan mahasiswa saat mempresentasikan rancangan proposal penelitian skirpsi di Aula Kampus STIE Putra Timor Jalan Thamrin Kayu Putih kupang, Senin (6/5/2024).

Rancangan proposal penelitian skirpsi Marsela yang berjudul : Analisis Break Even Point (BEP) di Perusahaan Manufaktur PT. Intraco Penta Tbk, lebih lanjut menuturkan, untuk mengetahui hubungan antara biaya volume penjualan dan harga jual dengan perencanaan laba maka perusahaan dapat melakukan analisisi BEP.

“Suatu perusahaan dikatakan BEP bila setelah dibuat perhitungan laba dan rugi dari suatu periode kerja atau kegiatan usaha tertentu; perusahaan tersebut tidak mengalami kerugian juga tidak memperoleh laba,” ucap Marsela.

Karena itu, lanjut Marsela, analisis BEP digunakan manajemen untuk mengetahui berapa tingkat penjualan yang harus dicapai agar perusahaan dapat memperoleh laba dan tidak mengalami kerugian. “BEP diperlukan sebagai alat perencanaan laba karena memberi informasi kepada manajemen dari jumlah target pendapatan penjualan yang telah dianggarkan, berapa besar pendapatan penjualan minimal yang harus dicapai agar perusahaan tidak mengalami kerugian,” paparnya.

Sedangkan Apris Kase, kahasiswa Konsentrasi Manajemen Koperasi yang meneliti Dampak Pinjaman Anggota terhadap Pendapat Koperasi di KSP Kopdit Serviam Penfui Kupang mengatakan, anggota koperasi diwajibkan untuk mendapatkan modal dari koperasi melalui pinjaman atau kredit. “Jika pinjaman anggota itu digunakan untuk memulai usaha dan usaha tersebut berjalan dengan baik maka kewajiban menyetor cicilan kredit akan lancar dan berdampak terhadap pendapatan koperasi,” tandas Apris.

Menurut Apris, pertumbuhan anggota, pemberian pinjaman maupun pendapat yang diperoleh KSP Kopdit Serviam mengalami perkembangan yang cukup signifikan. Namun kata Apris, jika dilihat dari jenis pinjaman yang diberikan kepada anggota koperasi khusus di tahun buku 2023 mengalami penurunan. “Karena pihak KSP Kopdit Serviam sangat berhati-hati dalam memberikan pinjaman karena banyak anggota yang belum mengembalikan pinjaman,” katanya.

Sementara itu, Delfiana Ka’e Mahasiswa Konsentrasi Manajemen Keuangan yang meneliti tentang Kinerja Keuangan BUMD di PDAM Perumda Kupang mengatakan, Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) merupakan suatu entitas yang didirikan oleh pemerintah untuk memberikan pelayanan air minum kepada masyarakat. Karena itu, kata Delfiana, PDAM diharapkan mampu membiayai dirinya sendiri dan berusaha meningkatkan pelayanannya.

“Setiap akhir tahun PDAM menyerahkan kontribusi laba bersihnya sebagai komponen Pendapatan Asli Daerah (PAD) kepada Pemerintah Kabupaten Kupang. Perumda Kupang berhasil mencatat laba bersih setelah menghitung semua beban usah,” tandasnya.

Menurut Delfiana, ada tiga aspek sesuai dengan Keputusan Mendagri Nomor 47 tahun 1999 tentan penilaian kinerja PDAM yakni aspek keuangan, operasional dan administrasi. “Aspek keuangan diukur dari angka-angka yang ada di laporan keuangan berupa nerasa laba/rugi. Aspek operasional mencakup perencanaan strategis, pengendalian kualitas, pengelolaan risiko operasional dan pengembangan proses kerja yang efektif. Sedangkan aspek administrasi terkait dengan pengelolaan fasilitas fisik dan peralatan, pengadaan barang dan jasa serta sistem manajemen informasi dan teknologi,” jelasnya.

Hadir dalam kegiatan seminar Ketua STIE Putra Timor Kupang, Yohanes Letu Hayon, S.Fil, M.Si, Ketua Jurusan Stefanus Manehat, SE, MM, para pembimbing dan sejumlah mahasiswa semester akhir STIE Putra Timor Kupang Konsentrasi Manajemen SDM, Manajemen Keuangan dan Manajemen Koperasi. (vg)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *