Agung Laksono saat bicqra di Podcast Labu Kuning dipandu Frans Sarong.
KUPANG, mediantt.com – Ketokohan dan integritas seorang Melki Laka Lena, cagub NTT dari Golkar, diakui secara nasional. Karena itu, Anggota Dewan Pertimbangan Presiden, H.R Agung Laksono, pun jujur mengakui bahwa Melki Laka Lena punya komitmen dan mau bekerja untuk rakyat. Sehingga dia layak menjadi gubernur NTT.
Hal ini diungkapkan Agung Laksono ketika menjadi tamu diskusi di Labu Kuning Podcast, Rabu 31 Juli 2024, yang tayang pada Minggu (4/8/2024).
Menurut Agung, pemimpin yang layak harus memiliki pemahaman mendalam tentang semua persoalan atau masalah yang ada di Nusa Tenggara Timur. “Tentu dibutuhkan tokoh yang memiliki kemampuan untuk melihat semua masalah atau problem yang ada di NTT,” tegas Agung Laksono.
Podctas yang dipandu Ketua Bappilu Golkar NTT Frans Sarong ini, Agung Laksono menyebut calon pemimpin juga harus sudah mempelajari semua masalah, dan menjadikan sebagai pekerjaan rumah ketika terpilih nanti. “Artinya dia sudah mengamati, atau semacam belanja masalah di NTT, dan menjadikan itu sebagai pekerjaan rumah,” katanya.
Agung Laksono menegaskan, figur ideal untuk memimpin Provinsi NTT harus dari kalangan muda yang memiliki komitmen dan mau bekerja untuk masyarakat. “Saya dengar Golkar usung Pak Melki. Dia bukan saja anak muda, tetapi punya komitmen dan mau bekerja untuk masyarakat,” jelasnya.
Agung Lasksono juga menegaskan, kriteria figur yang dinilai layak dan pantas untuk memimpin Provinsi NTT adalah Emanuel Melki Laka Lena. “Jadi kriteria itu saya lihat semua itu ada di Pak Melki Laka Lena,” ujarnya.
Selain Melki Laka Lena, Laksono juga mendukung Johni Asadoma sebagai wakilnya Melki. Ia berharap pasangan ini dapat membawa perubahan positif dan kebaikan bagi warga NTT. “Saya harap beliau berdua ini nanti bisa menjadi pasangan yang bisa membawa kebaikan bagi warga provinsi Nusa Tenggara Timur,” tandasnya.
Momen Edukasi Bukan Suara Rakyat
Agung Laksono juga mengingatkan para kontestan untuk menjadikan Pilkada sebagai momen edukasi, bukan sekedar ajang merebut suara rakyat.
Menurut dia, Pilkada merupakan momen untuk mendidik publik mengenai langkah-langkah yang harus diambil bersama pemerintah untuk pembangunan daerah lima hingga sepuluh tahun ke depan.
“Saya ingatkan para calon, Pilkada ini bukan saja kontestasi untuk meraih suara. Tetapi harus memberikan edukasi kepada publik tentang apa yang harus dilakukan bersama kedepan, supaya NTT ini bisa lebih baik lagi,” ujar Agung Laksono.
Agung Laksono mengatakan, Provinsi NTT memiliki potensi yang sangat besar. Karena itu, calon pemimpin harus melihat NTT bukan hanya sebagai satu wilayah. Tetapi, harus melihat Provinsi NTT sebagai bagian dari Indonesia yang setara dengan daerah lain, seperti di Pulau Jawa.
Dia menjelaskan, Provinsi NTT juga berhak mendapat pendidikan, kesehatan, kesejahteraan, dan kebahagiaan yang setara dengan daerah lain di Indonesia. “NTT ini sama dengan daerah lain di Jawa yang memiliki hak yang sama untuk memperoleh pendidikan, kesehatan, kesejahteraan dan kebahagiaan,” tandasnya. (eman krova/jdz)