Rayakan HUT ke-66 NTT, Lembata Tampilkan 64 Motif dari 9 Kecamatan

oleh -54 Dilihat

Parade Tenun Ikat Lembata di HUT ke-66 Provinsi NTT.

LEWOLEBA, mediantt.com – Sedikitnya 700 lebih orang memadati jalan depan Gereja St. Fransiskus Asisi Lamahora menuju Kantor Bupati Lembata dalam aksi parade tenun memeriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-66 Provins NTT, Jumat (20/12).

Parade ini dilepas secara resmi oleh Penjabat Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Lembata, Ny. Maria Anastasia Bara Baje, didampingi Penjabat Ketua Dharmawanita Persatuan Lembata, Maria Goreti Meti, dan Asisten III Bidang Administrasi Umum, Yohanes Berchmans Daniel Dai.

Keunikan dari parade kali ini, seluruh peserta mengenakan pakaian tenun tradisional Lembata. Parade ini melibatkan pelajar dari 11 SMA/SMK se-Kecamatan Nubatukan dan dimeriahkan dengan Marching Band dari pelajar SMAS Katolik Frateran Don Bosco Lewoleba sebanyak 75 orang.

Pantauan media, peserta dari berbagai kalangan menempuh perjalanan sepanjang kurang lebih 1 kilometer dari titik start di depan Gereja St. Fransiskus Asisi Lamahora menuju Kantor Bupati Lembata.

Para peserta berasal dari berbagai kalangan, diantaranya berasal dari organisasi perempuan, pelajar SMA/SMK se-kecamatan Nubatukan, Instansi Vertikal dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Mereka ketika tiba di halaman Kantor Bupati Lembata, langsung membentuk formasi NTT 66 sebagai simbol hari jadi ke-66 Provinsi NTT.

Pj Bupati Paskalis Ola Tapo Bali menyambut kehadiran para peserta di pendopo Kantor Bupati Lembata. Dia didampingi Penjabat Sekda, Quintus Irenius Suciadi, dan Staf Ahli Bupati Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangun, Donatus Boli.

Dalam sapaannya, Bupati Paskalis mengatakan, kegiatan ini diinisiasi oleh Pj Gubernur NTT untuk mengangkat harkat dan martabat kita melalui kekayaan intelektual daerah dengan berbagai macam model atau jenis, yang menurut Bupati sudah terdata 64 motif.

“Sesuai data yang ada setelah diidentifikasi kita menampilkan hari ini enam puluh empat (64) motif dari sembilan (9) kecamatan,” kata Pj Bupati Lembata.

Hal ini, menurut dia, menunjukkan kekayaan intelektual Lembata begitu besar dan perlu dijaga. Karenanya, melalui kebijakan Pemkab Lembata bagi seluruh ASN diwajibkan mengenakan pakaian tenun daerah setiap hari Kamis, dan Jumat.

Kebijakan ini adalah bagian dari kepedulian pemerintah dalam menghargai hasil karya masyarakat Lembata. Pemerintah memberikan penghargaan kepada mama-mama, perempuan-perempuan Lembata yang sudah berupaya menorehkan ide ataupun gagasan dan karya intelektual mereka dengan menghasilkan karya tenun daerah di Kabupaten Lembata.

Sebagaimana diketahui, Lembata memiliki beragam motif kain tenun yang siap ditampilkan dalam setiap kegiatan. Tujuan dilakukan parade motif daerah hari ini selain merayakan HUT ke-66 Provinsi NTT, juga sebagai ajang promosi kain tenun motif NTT ke seluruh daerah.

Parade ini tidak hanya dilakukan di Kabupaten Lembata, tetapi serentak dilakukan di 22 Kabupaten/Kota se-NTT, dan disiarkan secara live streaming dari Kota Kupang. Seluruh kabupaten/kota berpartisipasi secara serempak melakukan parade tenun di masing-masing Kabupaten.

Konsep dari acara ini sengaja didesain, untuk tingkat Provinsi memparadekan semua jenis kain tenun asal NTT. Sedangkan untuk tingkat kabupaten menggunakan kain tenun khusus di daerah tersebut. Lembata pun menampilkan kain tenun khas Lembata dengan menampilkan 64 motif.

Menarik lainnya, pada parade kali ini, Penjabat Gubernur NTT, Andriko Noto Susanto menjadikan tanggal 20 Desember sebagai hari keramat NTT. Karena selain sebagai Hari Ulang Tahun Provinsi NTT, juga akan dijadikan sebagai hari NTT Bertenun. (baoon)