Dr Ahmad Atang
KUPANG, mediantt.com – Dua hari menjelang pelantikan Gubernur NTT Melki Laka Lena dan Wagub Johni Asadoma, ada banyak harapan dan pesan positif bagi Melki-Johni. Analis politik pun meyakinkan publik NTT bahwa Melki-Johni, yang didukung Koalisi Indonesia Maju (KIM), memiliki ambisi besar untuk menciptakan perubahan bagi NTT. Karena itu, dibutuhkan birokrasi yang harus satu frekuensi dengan gubernur dan wagub.
Analis Politik dari Universitas Muhamadyah Kupang, Dr Ahmad Atang kepada mediantt.com, Selasa (18/2), mengatakan, Presiden Prabowo Subianto akan melantik kepala daerah hasil pilkada 2024 secara serentak, tanggal 20 Februari 2025 di Istana Negara. Salah satu pasangan calon terpilih yang akan dilantik sebagai Gubernur dan Wakil gubernur adalah Melkianus Laka Lena dan Jhonny Asadoma sebagai kepala daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Nah, “Dengan dilantiknya pasangan Melki-Johni, maka NTT telah memiliki gubernur dan wakil gubernur definitif lima tahun ke depan,” ujar Atang.
Menurut Dr Atang, sebagai gubernur dan wakil gubernur yang baru, tugas dan tantangan yang dihadapi untuk membawa NTT lebih baik tidak ringan di tengah keterbatasan fiskal, kompleksitas masalah yang dihadapi masyarakat cukup komplit, seperti kemiskinan dan kemiskinan ekstrim, masalah stunting, aksesibilitas yang belum memadai, infrastruktur yang terbatas dan rendahnya SDM.
“Namun Melki-Jhoni menyadari betul tantangan tersebut, sehingga langkah agresif yang dilakukan adalah menarik sebanyak mungkin dana pusat ke daerah. Hal ini tidak hanya sebatas wacana politik tetapi sudah menjadi agenda konkrit Melki-Jhoni yang telah melakukan pertemuan secara rutin dengan banyak kementerian dan lembaga di pusat untuk memberikan atensi besar terhadap NTT ke depan,” tegas Dr Ahmad Atang.
Pembantu Rektor ini juga mengingatkan bahwa akselerasi pembangunan NTT tidak akan tercapai tanpa menyertakan pemerintah pusat. Karena itu, sebut dia, Melki-Jhoni akan memaksimalkan jaringan dan koneksi di pusat untuk membangun NTT.
“Di sini terlihat jelas bahwa kuatnya komitmen dan ambisi besar Melki-Jhoni untuk menciptakan perubahan NTT selama mereka memimpin. Oleh karena itu, setelah dilantik, Melki-Jhoni harus secepatnya melakukan konsolidasi organisasi, personil dan program,” kata putra Lembata ini.
Dia juga mengatakan, konsolidasi organisasi penting dilakukan agar gubernur dan wakil gubernur mau memastikan body birokrasi di Pemprov NTT berada pada satu frekuensi. Sedangkan konsolidasi personil penting dilakukan untuk menempatkan aparatur yang memiliki kompetensi dan kinerja dalam mendukung ritme kepemimpinan gubernur dan wakil gubernur, dan konsolidasi program lebih ditekankan pada janji politik terakomodir dalam perencanaan pembangunan selama lima tahun.
“Masyarakat telah memberikan kepercayaan kepada Melki-Jhoni sebagai gubernur dan wakil gubernur, maka mari kita beri kesempatan dan dukungan penuh agar ekspektasi masyarakat dapat terjawab dalam kepemimpinan mereka lima tahun ke depan,” kata Dr Atang. (jdz)