Milan — AC Milan dan Inter Milan akan memainkan Derby della Madonnina yang ke-213 akhir pekan ini. Dalam beberapa pertemuan terakhir, kedua tim terlibat dalam duel panas yang berbuah kartu merah.
Di Serie A giornata 12 akhir pekan ini, Milan dan Inter akan saling berhadapan di San Siro, Senin (24/11/2014) dinihari WIB. Seperti yang sudah-sudah, kedua tim berpotensi terlibat dalam duel sengit.
Hal itu setidaknya terlihat dari kerapnya wasit mengeluarkan kartu merah dalam beberapa derby terakhir. Dalam 12 laga derby Milan terakhir di liga, pengadil lapangan tercatat 11 kali mengusir pemain dari lapangan.
Pemain AC Milan berhasrat mempersembahkan hasil bagus dalam laga derby melawan Inter Milan sekaligus memberi kesan manis pada Filippo Inzaghi yang akan melakoni derby Milan perdana sebagai pelatih.
“Kami berada di trek yang benar, pelatih memberi kami cara berpikir yang benar. Pengalaman pelatih saat menjalani derby berbeda dengan seorang pemain. Kami berharap bahwa dia mempunyai debut yang bagus,” kata kiper I Diavolo Rosso, Cristian Abbiati di Milan Channel.
Akhir pekan ini, Milan akan berduel dengan Inter Milan untuk pertama kalinya musim ini, di mana, I Diavolo Rosso menjadi tuan rumah lebih dulu. Ini merupakan derby pertama bagi Inzaghi saat menjabat sebagai pelatih. Sementara saat menjadi pemain, dia sudah melakoni 10 kali duel derby della Madonnina dengan lima kali mencatatkan kemenangan, tiga kali kalah, dan dua kali imbang.
Meski boleh dibilang cukup sukses, tapi laga derby perdana sebagai pelatih tentu saja mempunyai makna yang berbeda. Oleh karena itu, para penggawa tim Milan berhasrat untuk mempersembahkan debut yang manis.
“(Saya dan Inzaghi) Selalu mempunyai hubungan yang sangat bagus, tapi itu berubah karena dia menjadi pelatih dan saya tetap masih pemain. Saya bisa melihat bahwa mereka cukup fokus pada pekerjaan yang sedang ditangani. Lalu di hari Minggu malam, sebuah kesenangan dan tensi akan menyertai, tapi kami berlatih dengan benar,” imbuhnya.
Takkan Bikin Inter Kagok
Pergantian pelatih dari Walter Mazzarri ke Roberto Mancini akan diikuti pula oleh pergantian formasi. Kendati demikian, Andrea Ranochhia mengklaim pergantian formasi itu tidak akan membuat Inter Milan kagok.
Mazzarri adalah penggemar formasi 3-5-2. Oleh karenanya, dia selalu menggunakan tiga orang bek plus dua orang wingback untuk bertahan sekaligus membantu serangan.
Berbeda halnya dengan Roberto Mancini yang selalu mengandalkan formasi empat orang bek di belakang. Mengingat Inter sudah menggunakan sistem yang diterapkan Mazzarri selama dua musim terakhir, kini mereka harus kembali mengadaptasi diri dengan sistem lainnya.
Namun, menurut Ranocchia itu bukan masalah buat Inter. Sebelum ini, mereka juga sudah terbiasa bermain dalam sistem empat bek.
“Formasi hanyalah sebuah angka. Ada banyak tim menang dengan menggunakan tiga atau empat bek,” ujar Ranocchia seperti dilansir Football Italia.
“Dalam beberapa tahun terakhir, kami bermain dengan tiga orang bek dan saya cukup nyaman bermain dengan sistem itu.”
Inter kini beradadi posisi kesembilan klasemen sementara dengan koleksi nilai 16. Dari 11 kali bertanding, La Beneamata menang empat kali, imbang empat kali, dan kalah tiga kali.
Masih ada 27 laga menuju akhir musim. Ranocchia yakin, bersama Mancini, Inter bisa bangkit dan mencapai target finis di tiga besar. “Saya pikir, target posisi tiga tidak jauh dari jangkauaan. Dengan adanya pelatih baru, kami punya udara segar dan sekarang tujuan itu tampak lebih dekat. Tapi, perjalanan kami masih panjang.”
“Liga baru berjalan sampai bulan November. Masih ada banyak hal bisa terjadi. Sekarang kami sudah memulai era baru dan yakin bisa melewati tim-tim di depan kami,” kata Ranocchia. (jdz)