Besok ASDP Buka Kembali Pelayaran di NTT

oleh -18 Dilihat

KUPANG – Setelah satu minggu lumpuh total akibat cuaca buruk hingga merugikan ASDP miliaran rupiah, terhitung mulai besok, Rabu (25/2/2015), ASDP membuka kembali pelayaran dari dank e berbagai wilayah NTT.

“Hasil koordinasi dengan pihak Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kupang memungkinkan ASDP membuka kembali pelayaran bagi penunpang laut, karena cuaca mengarah ke kondisi normal, meskipun harus tetap waspada. Meski demikian cuaca sewaktu-waktu dapat berubah menjadi ekstrem,” kata General Manajer PT Indonesia Ferry Cabang Kupang, Arnol Jansen, kepada Antara di Kupang, Selasa (24/2/2015).

Ia menggatakan, sepekan terakhir layanan KMP Fery ke seluruh wilayah perairan NTT ditutup, karena ada siklon tropis Lam yang terdeteksi di Teluk Carpentaria, sebelah barat daya Merauke.

Menurutnya, siklon tropis Lam tersebut saat ini bergerak dengan kecepatan 110 kilometer (km) per jam ke arah barat dan menjauh dari wilayah Indonesia.

Kendati begitu, pihak ASDP terus berhati-hati mengambil keputusan untuk membuka lagi layanan pelayaran yang telah ditutup sejak Jumat (20/2) pekan lalu.

BMKG sebelumnya merilis posisi siklon tropis Lam, yang berada di 11,2 derajat Lintang Selatan dan 137,2 derajat Bujur Timur, atau sekitar 465 km sebelah barat daya Merauke, dengan kecepatan sekitar 8 knots (15 km per jam).

Dalam waktu 24 jam diperkirakan akan menguat dengan posisi 11,4 derajat Lintang Selatan dan 136,2 derajat Bujur Timur, yang berada di 560 km sebelah barat daya Merauke.

Dampak dari siklon tropis Lam tersebut dapat mempengaruhi cuaca di perairan Nusa Tenggara Timur (NTT), seperti hujan ringan dan gelombang laut dengan ketinggian 3 – 4 meter (m). Pihak ASDP terus melakukan pantauan insentif terhadap siklon Lam tersebut.

Arnold Jansen menuturkan, hingga hari ini pihaknya masih menutup semua layanan angkutan penyeberangan antardaerah di wilayah kepulauan ini.

“Manajemen PT Indonesia Ferry Cabang Kupang, Nusa Tenggara Timur, memutuskan menutup semua pelayaran untuk lintasan perairan NTT tanggal 23 Februari 2015, karena cuaca buruk dan memicu gelombang perairan Selat Rote, Selat Sawu, Laut Timor dan wilayah sekitarnya menjadi tinggi,” katanya.

Namun pihaknya akan mempertimbangkan untuk membuka kembali pada 25 Februari 2015, jika cuaca kondusif dan layak untuk aktivitas pelayaran berdasarkan rekomendasi BMKG setempat. (jk)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *