JAKARTA — Forum Pemuda NTT Penggerak Keadilan dan Perdamaian (Formadda NTT) mengecam pernyataan Ketua DPR yang juga wakil rakyat asal NTT, Setya Novanto, tentang sejumlah lembaga swadaya masyarakat (LSM) kritis dan dimotori gereja yang menghambat investasi di NTT. Pernyataan itu disampaikan Novanto dalam seminar untuk memperingati HUT Gereja Protestan Indonesia (GPI) di Kupang, Kamis (26/2/2015).
Dalam seminar tersebut, Setya Novanto menyatakan,”Karena letaknya strategis, sehingga saya minta pemerintah segera bergerak supaya airport segera dibangun. Banyak potensi di NTT dan semuanya bisa dikembangkan untuk kesejahteraan rakyat. Tapi kadang banyak LSM yang terlalu kritis dan dimotori oleh gereja, sehingga investor dari luar sulit ke sini. Maka perlu ada kesadaran kita semua supaya investasi bisa tinggi.”
Atas pernyataan itu, Hendrik Hali Atagoran, Ketua Divisi Politik dan Hukum Formadda NTT menilai, Novanto tidak paham NTT. “Pernyataan tersebut menunjukkan bahwa Novanto tidak paham NTT. Kami menilai Novanto memang tidak pernah peduli dengan situasi dan kondisi NTT,” katanya dalam siaran pers yang diterima, Jumat (27/2).
Dia juga mempertanyakan motif Setya Novanto sebagai wakil rakyat NTT selama tiga periode. “Untuk apa menjadi wakil rakyat NTT kalau ternyata Novanto tidak paham dan peduli dengan NTT? Jangan-jangan selama ini dia hanya menjual NTT untuk kepentingannya sendiri?” tanyanya.
Selain itu, Formadda NTT menilai Novanto telah gagal menjalankan tugasnya sebagai wakil rakyat NTT di DPR RI untuk mendorong kesejahteraan masyarakat NTT. “Memangnya apa yang telah dibuat Novanto untuk kesejahteraan rakyat NTT? Kami menilai Novanto adalah salah satu wakil rakyat yang gagal mendorong percepatan pembangunan di NTT. Novanto justru banyak membawa investor tambang yang merusak lingkungan dan tatanan sosial di NTT,” tandasnya.
Sementara itu, Pastor Yohanes Kristo Tara, Koordinator JPIC-OFM Timor, yang selama ini gencar mengadvokasi masyarakat lingkar tambang menilai pernyataan Novanto sebagai sesat pikir seorang wakil rakyat yang tidak paham peran dan fungsi gereja di NTT.
“Pernyataan Novanto itu sesat pikir seorang wakil rakyat yang tidak paham peran dan fungsi gereja di NTT. Dia semestinya paham bahwa salah satu peran dan fungsi gereja adalah menyuarakan suara kenabian, mengkritisi setiap kebijakan publik yang tidak berpihak, bahkan merusak masyarakat dan ruang hidupnya,” tegas Kristo.
Kristo mengakui selama ini gereja memang gencar menolak investasi sektor pertambangan karena dinilai lebih banyak membawa mudarat ketimbang manfaat bagi rakyat NTT. Ruang hidup dan daya dukung lingkungan yang amat kecil meyakinkan gereja bahwa NTT bukan untuk tambang. Atas dasar itu, gereja di NTT secara tegas dan konsisten menolak investasi pertambangan.
“Sebagai wakil rakyat, Novanto mestinya mendengar suara gereja sebagai salah satu elemen penting masyarakat NTT. Bukan sebaliknya Novanto menyalahkan gereja dan terus membawa masuk investor tambang ke NTT. Tetapi kalau Novanto mau tetap berpihak pada investor tambang, ya silakan. Posisi kebanyakan gereja di NTT sudah jelas. Kami akan terus melakukan perlawanan terhadap Novanto dan investor tambang,” tegasnya. (berita.com/jdz)