Adrianus Bria Seran, SH
HAITIMUK – Kendati masih menjadi polemik, namun Pemkab Malaka bersama DPRD nekad melakukan studi banding (Stuba) ke Bali. Karena sejak Minggu (25/7) , mereka sudah tinggalkan Malaka. Ketua DPRD, Adrianus Bria Seran, SH, menyatakan tidak setuju.
Sikap tidak setuju Ketua DPRD ini disampaikan ketika mendapat telepon dari Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat, yang juga tidak sependapat dengan studi banding itu di tengah pandemi Covid-19 yang masih belum terkendalikan ini.
“Saya barusan ditelepon bapak Gubernur (NTT) terkait Studi banding itu. Beliau (gubernur) tidak setuju. Saya bilang, saya juga tidak setuju dengan stuba ini. Tetapi saya belum berkantor karena dalam pemulihan,” kata Adrianus Bria Seran yang juga Ketua Golkar Malaka ini kepada wartawan di Haitimuk, Malaka, Senin (26=7)
Dia menjelaskan, ada dua alasan mengapa dirinya tidak setuju adanya stuba tersebut. Pertama, karena pemerintah sudah menetapkan perpanjangan PPKM level 4. “Artinya apa? Artinya penyebaran Covid masih tinggi. Sehingga kita di daerah harus mendukung pemerintah pusat untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19,” tegas Adrianus.
Alasan kedua, sebut dia, dirinya sendiri pernah mengalami sakit akibat tertular virus Covid-19 dan hingga saat ini masih dalam proses pemulihan. “Maka saya tahu betul bahwa Covid itu ada dan sangat berbahaya. Sehingga, saya tidak mau jangan sampai Covid menyerang diri mereka dan masyarakat di Kabupaten Malaka dan menyusahkan masyarakat,” tegasnya.
Diberitakan, Bupati, Wakil Bupati, DPRD, Kepala Dinas dan TP PKK Kabupaten Malaka melakukan studi banding di Bali selama 7 hari, tentang lembaga adat.
Ronbongan Stuba dari Malaka ini telah betolak dari Malaka sejak Minggu, 25 Juli 2021. (js/jdz)