JAKARTA — Untuk pertama kalinya para ahli astronomi menemukan tanda-tanda terbentuknya beberapa planet baru, di mana salah satu objek yang berhasil teridentifikasi yaitu protoplanet yang diberi nama LkCa 15 b.
“Ini adalah suatu bukti tak terbantahkan dari proses pembentukan sebuah planet – yang awalnya disebut ‘protoplanet’,” tegas Kate Follete, peneliti dari Stanford yang dikutip dalam The Register.
Protoplanet yang sedang mengalami proses pembentukkan menjadi planet ini terletak sekitar 450 juta tahun cahaya dari bumi. Protopanet LkCa 15 b ini berhasil diidentifikasi menggunakan Large Binocular Telescope dan sistem optik Magellan Adaptive.
Terlihat bahwa protoplanet ini berada di dekat sebuah bintang muda yang diberi nama LkCa 15. Jarak antara protoplanet LkCa 15 b ini 15 kali lebih jauh daripada jarak bumi ke matahari.
Ketika sebuah planet bergerak di dalam lempengan materi antariksa di dekat bintang induknya, planet tersebut menyerap materi yang ada di sekitarnya dan mengumpulkannya menjadi satu.
Maka, saat protoplanet ini bergerak mengitari bintang induk di dalam lempengan materi antariksa, protoplanet ini menyerap gas hidrogen dari sekitarnya.
Gas hidrogen yang sampai pada permukaan LkCa 15 b ini akan menghasilkan suatu panjang gelombang cahaya yang dapat diteliti. Gelombang cahaya ini disebut ‘Hydrogen-aplha’ atau ‘H-alpha’.
Ilmuan menggunakan sebuah perangkat optik adaptif untuk bisa memantau cahaya yang dihasilkan dari proses ini, sekaligus memisahkan cahaya tersebut dari pengaruh cahaya bintang induk LkCa 15 b.
“Perbedaan kecerahan antara bintang dan eksoplanet muda ini bisa dibandingkan seperti melihat cahaya kunang-kunang dan cahaya mercusuar,” ungkap Follette yang ditulis dalam The Register.
Selain itu berdasarkan pergerakannya dalam mengitari orbit, Ilmuwan memperkirakan protoplanet ini akan terbentuk menjadi planet ‘gas’ yang ukurannya bisa mencapai 5 sampai 10 kali lebih besar daripada Jupiter.
Sebelumnya, pada tahun 2011 tim peneliti yang dipimpin oleh Stephanie Sallum dari University of Arizona menggunakan teknik ‘redundant masking’ atau yang disebut dengan NRM untuk bisa mendapatkan gambar dengan resolusi tinggi di sekitar bintang LkCa 15. Dari penelitian ini, ilmuwan mulai mengidentifikasi beberapa protoplanet di dekat bintang LkCa 15 yang diperkirakan akan memiliki cahaya 1.000 kali lebih redup dibandingkan bintang induknya, seperti ditulis dalam Los Angeles Times.
Tercatat bahwa ilmuwan sebenarnya telah menemukan sekitar 1.900 planet yang memiliki orbit pada bintang yang jauh, namun kebanyakan adalah planet-planet yang sedang berkembang, seperti kedelapan planet dalam sistem tata surya kita.
Planet-planet yang sudah ‘dewasa’ ini akan mudah dideteksi ketika mereka melintasi orbit di dekat bntang induk dan memantulkan cahayanya. Sementara, planet-planet yang masih ‘bayi’ sangat sulit untuk bisa dideteksi karena ukurannya yang begitu kecil.
Maka, hasil penelitian ini akan menjadi suatu hal yang signifikan bagi para ilmuan untuk bisa mengetahui proses terbentuknya sebuah planet.
“Penemuan ini telah jauh melebihi dari implikasi pemahaman kita mengenai proses pembentukan planet dan sifat dari sebuah planet ‘muda’,” kata seorang astrofisikawan bernama Zhauhuan Zhu. (cnn)