Jefri Riwu Kore saat memberikan sambutan.
KUPANG, mediantt.com – Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), memberi sinyal politik jelas kepada kadernya di NTT untuk kerja cerdas memenangkan setiap hajatan suksesi kepemimpinan di NTT. Salah satunya adalah Pilwalkot Kupang pada 2014. Karena itu, AHY meminta kader partai bintang mercy ini untuk memenangkan Jefri Riwu Kore atau Jeriko di Pilwalkot 2024.
Sinyal politik itu disampaikan Ketum AHY ketika menyampaikan pidato politik secara virtual pada pembukaan Musyawarah Daerah (Musda) DPD Partai Demokrat NTT, di Hotel Asthon Kupang, Jumat, (15/10/2021).
“Saya minta semua Kader untuk bekerja keras dan bekerja cerdas dalam memenangkan Jefri Riwu Kore dalam pemilihan Wali Kota Kupang pada tahun 2024,” tegas Capres Partai Demokrat tahun 2024 ini.
AHY juga meminta semua kader agar tetap memiliki semangat yang tinggi dalam memenangkan Pemilu 2024. Dengan semangat dan optimisme, tegas AHY, dia optimis Partai Demokrat akan kembali berjaya dan menjadi partai penenang di Pemilu 2024.
“Kita harus bangkit dan optimis akan menjadi pemenang pada 2024 nanti. Optimisme itu harus didukung dengan kerja keras dan semangat soliditas dari semua kader di berbagai tingkatan,” kata AHY.
Pada kesempatan tersebut, AHY juga meminta kader Demokrat yang ada di NTT untuk menjaga persatuan dan tidak boleh terpecah belah karena beda arah dukungan saat Musda. Semangat persaudaraan harus tetap nomer satu sehingga tidak menurunkan daya juang menghadapi agenda politik.
“Tadi saya dengar sambutan Ketua DPD, pak Jeriko mengatakan bahwa kita semua bersaudara dan tidak boleh terpecah. Musuh kita ada di luar yang ingin mengambil alih partai yang kita cintai ini. Hanya dengan bersatu kita akan tetap menang dan sulit diruntuhkan,” tegas AHY disambut tepuk tangan peserta Musda.
Kita Bersaudara
Sementara Ketua DPD Partai Demokrat NTT, Jefri Riwu Kore dalam sambutannya mengatakan bahwa Musda adalah hajatan biasa lima tahunan sehingga tidak perlu menjadi ajang perpecahan. Dia juga meminta semua pihak agar menjaga keamanan selama Musda Berlangsung.
“Musda ini hal biasa dan akan terjadi setiap 5 tahun sekali. Kita semua bersaudara. Tidak boleh pecah belah. Dukungan boleh beda tapi kita tidak boleh tercerai berai,” tegas Jefri.
Jeriko menyampaikan bahwa apa yang dikerjakan selama 5 tahun periode kepemimpinan ini terang benderang diketahui oleh semua aparat organisasi, baik kelebihan maupun kekuranganya, dan Musda IV memiliki kewenangan konstitusional untuk memberikan penilaian kritis yang konstruktif.
“Untuk keperluan Musda ini sudah kami siapkan Buku LPJ DPD PD NTT dengan judul BENTANG SAYAP RAJAWALI DI NUSA FLOBAMORA sebagai dokumen pertanggung jawaban organisasional dalam MUSDA sekaligus sebagai dokumen historis organisasi dan pembelajaran bagi kader-kader demokrat untuk tujuan tata kelola organisasi yang lebih baik kedepannya,” tandas Jeriko yang juga Walikota Kupang ini. (jdz)