Melki Laka Lena memberi penjelasan kepada wartawan.
KUPANG, mediantt.com – Jika di dunia sepakbola ada perubahan formasi tim menghadapi lawan, maka di tubuh Golkar NTT pun ada perubahan formasi kekuatan politik untuk memenangkan sebuah game politik. Dan perubahan atau reposisi pengurus Golkar NTT, salah satunya Sekretaris Inche Sayuna, dan sejumlah pengurus lain, adalah semata untuk menghadapi Pilkada tahun 2024 ini.
“Saya menganalogikan begini, perubahan pengurus DPD I Partai Golkar NTT seperti perubahan formasi dalam permainan sepak bola. Jadi perubahan formasi kali ini, tujuan utamanya adalah untuk mempersiapkan mesin partai menyongsong Pilkada serentak tahun 2024 ini,” tegas Ketua DPD I Partai Golkar NTT, Melkiades Laka Lena, kepada Warrtawan di Kupang, Jumat (22/3/2024).
Wakil Ketua Komisi IX DPR RI ini juga menandaskan bahwa tidak ada tendensi pribadi dalam perubahan kepengurusan DPD I Partai Golkar NTT. “Ini perubahan kepengurusan yang keempat dan telah dikonsultasikan ke DPP Partai Golkar,” tegas Laka Lena.
Karena itu, tegas Melki, agar isue ini tidak lagi bergulir semakin liar, maka bersama jajaran meminta agar polemik ini sebaiknya diakhiri. Sebab perubahan kepengurusan di internal Partai Golkar NTT sudah sesuai aturan.
“Surat Keputusan (SK) perubahan kepengurusan DPD telah ditandatangani oleh Ketua Umum Airlangg Hartarto bersama Sekjen, dan telah diterima serta telah pula diumumkan kepada pengurus Golkar NTT pada Jumat 22 Maret 2024,” kata Caleg DPR RI dari Dapil NTT 2, yang lolos dengan perolehan suara sebesar 95 ribu lebih.
Melki menegaskan lagi, ini kali keempat perubahan kepengurusan DPD I Partai Golkar NTT di masa kepemimpinannya, dan semuanya berjalan normal sesuai aturan.
“Urusan internal Golkar ini, dari dulu kami ingin agar dilalui dengan biasa-biasa saja. Ini perubahan atau reposisi keempat yang kita lalui melalui sebuah mekanisme yang normal,” ujar Laka Lena.
Dia juga mengatakan, sebenarnya perubahan kepengurusan dilakukan pada tahun 2023, namun hal itu tertunda, karena pihaknya fokus untuk menghadapi Pileg dan Pilpres 2024.
“Saya sudah konsultasi ke DPP juga biasa-biasa saja. Ya saya jalankan tanpa ada tendensi apa-apa,” tegasnya.
Karena itu, Melki meminta semua pihak untuk menghentikan polemik terkait perubahan kepengurusan DPD I Partai Golkar NTT.
“Hari ini saya sampaikan cukup sampai di sini. Kalau masih tetap, mungkin ada sanksi yang lebih ekstrim. Partai Golkar terbuka terhadap kritik. Partai Golkar milik semua orang, juga milik seluruh masyarakat NTT untuk menyampaikan pendapat demi perbaikan ke depan,” tandasnya.
Terkait laporan mantan Sekretaris DPD I Partai Golkar NTT Inche Sayuna ke Dewan Etik atau Mahkamah Partai, Melki menegaskan pihaknya siap menghadapi hal tersebut.
Sebelumnya, Ketua DPD I Partai Golkar NTT Melki Laka Lena melakukan sejumlah perubahan di tubuh kepengurusan DPD I Partai Golkar NTT.
Salah satu posisi penting yang berubah adalah posisi Sekretaris DPD I Partai Golkar NTT yang selama ini dijabat oleh Inche Sayuna. Posisi Sekretaris DPD I Partai Golkar NTT diisi oleh Libby Sinlaeloe.
Selain itu, ada sejumlah pengurus di DPD II pun diganti. Semata untuk penyegaran kepengurusan. (jdz)