Kupang, mediantt.com – Anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat, Anita Jacoba Gah, SE, sangat peduli terhadap pendidikan, yang juga menjadi konsentrasi perjuangan Komisi X. Buktinya, ia menunjukkan rasa ibah dan peduli terhadap SMA Nesi Neomnat, yang selama melaksanakan kegiatan belajar mengajar di bekas gedung Kantor Bupati Kupang, di bilangan Jln Soekarno Fontein, Kupang, ia rela membeli tanah seharga Rp 20 juta agar sekolah tersebut bisa memiliki tanah sendiri.
Bantuan dana ini diberikan ketika menggelar rapat dengar pendapat dan Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan, Jumat (22/9). Saat itu, ia kaget mendapat keluhan dari Kepala Sekolah, Simon Nesi, Amd, tentang kondisi sekolah beserta fasilitas yang sangat memprihatinkan itu.
Dipaparkan bahwa sekolah tersebut punya jumlah siswa 275 orang, degan tenaga guru 25 orang, yang menempati gedung yang telah lama ditinggalkan dan tidak digunakan lagi.
Yang lebih memprihatinkan, para guru hanya dibayar berupa uang transportasi sebesar Rp 20 ribu. Sementara pendapatan sekolah semata berasal dari uang sekolah sebesar Rp 50 ribu per siswa per bulan.
“Sekolah kami membutuhkan papan tulis dan meja kursi. Kami juga belum memperoleh ijin operasional karena masih harus ikut ujian titipan di SMAN 1 Kupang. Karena itu, kami minta kepada Ibu Anita Gah agar bisa memperjuangkan Nomor Induk Siswa Nasional (NISN) agar bisa masuk ke dalam Dapodik,” turur Kepsek Simon Nesi.
Keluhan itu langsung ditanggapi positif oleh politisi Partai Demokrat itu. Ia berjanji akan membantu proses ijin operasional, NISN dan Dapodik, asalkan sudah ada kepastian telah memiliki tanah sekolah sendiri.
“Saya pastikan, jika sekolah sudah memiliki tanah dan bangunan sendiri, maka berbagai bantuan dari program pemerintah akan diterima SMA Nesi Neomnat,” tegas Anita Gah.
Menurut Kepsek Simon Nesi, Yayasan Nesi Neonmat sedang mengupayakan membeli sebidang tanah berukuran 1.000 meter persegi, berlokasi di belakang Rumah Sakit SK Lerik, Pasir Panjang. Kata dia, ada kemudahan dari pemilik tanah yang hanya meminta uang sebesar Rp 20 juta.
Anita Gah pun menyatakan akhirnya bersedia membantu uang tunai sebesar Rp 20 juta agar SMA Nesi Neomnat dapat membeli tanah dimaksud.
“Para guru dan pegawai tampak berbahagia dan bersyukur bisa dibantu oleh Anggota DPR RI Ibu Anita Gah, yang meski baru pertama kali mengunjungi sekolah kami, tapi langsung berempati dan simpati pada kondisi sekolah kami yang memprihatinkan,” kata Simon Nesi.
Konsisten
Anita Gah juga menandaskan, pihaknya akan terus konsisten melakukan sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan, Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika.
Seperti disaksikan media ini, pada Rapat Dengar Pendapat dan Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan di SMA Nesi Neomnat Kupang, seluruh siswa (275 orang) beserta guru dan pegawai antusias mendengar materi yang disampaikan Anita Gah.
Anita Gah menekankan penerapan nilai-nilai Pancasila agar para murid SMA Nesi Neomnat dapat bersikap dan berkarakter Pancasila. Kaget ketika ditanya tentang Pancasila, ada siswa yang tidak tahu. Karena itu, ini menjadi tanggung jawab berat MPR RI untuk terus melakukan sosialisasi tentang Empat Pilar Kebangsaan.
Anita juga menyorot tentang cara berpakaian pelajar SMA yang tidak rapi. Ia langsung menegur beberapa siswa. “Bagaimana bisa berkarakter Pancasila jika cara berpakaian saja tidak menggambarkan status seorang pelajar,” kritik Anita, dan langsung menyuruh para pelajar tersebut merapihkan pakaian seragamnya. “Pelajar harus berpakaian sesuai dengan aturan yang menggambarkan nilai Pancasila, termasuk cara berdoa yang baik dan benar,” tambah Anita Gah.
I ajuga menekankan nilai hormat pada orang tua dan orang yang lebih dewasa. “Kalian para siswa harus punya empati pada sesama,” pesan Anita.
Saat itu juga juga diadakan games dan tanya jawab berupa pemahaman akan makna sila-sila Pancasila dan cukup diminati para murid SMA Nesi Neonmat. Para murid yang berhasil menjawab pertanyaan diberikan hadiah dan langsung diserahkan oleh perempuan hebat yang terus menggelorakan semangat Nasionalisme dan Empat Pilar Kebangsaan tersebut. (rony)