Kupang, mediantt.com — Senator/Anggota DPD RI asal Provinsi Nusa Tenggara Timur Syafrudin Atasoge bertekad mengawal proses perjuangan pembentukan Ende menjadi Kota Madya.
“Selaku anggota Komite I DPD RI yang membidangi pembentukan dan penggabungan Daerah Otonomi, saya akan menggalang dukungan di tingak pusat agar perjuangan masyarakat dan Pemerintah Daerah mengenai Pemekaran Ende menjadi Kota Madya ini segera terwujud,” ujar Atasoge ketika menggelar tatap muka dan dialog bersama masyarakat Ende Utara dan Ende Selatan di Kelurahan Paupanda, Kecamatan Ende Utara, Kabupaten Ende, Kamis (30/7/2015).
Dalam siaran pers yang diterima mediantt.com di Kupang, Minggu (2/8/2015), Atasoge menyebutkan, jika masyarakat dan pemerintah berkeinginan agar Ende dijadikan sebagai calon ibu kota Provinsi Kepulauan Flores, maka Kota Madya Ende merupakan embrio dari calon ibu kota provinsi Kepulauan Flores.
Menurutnya, ada faktor historis yang tidak bisa dipisahkan dalam perjuangan, karena Ende memiliki sejarah yang panjang dalam melahirkan ideolegi Negara. “Ende merupakan ilham dari yang kuasa untuk Nusantara,” katanya.
Bekas Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) itu menyebutkan, pembentukan Ende menjadi Kota Madya juga merupakan respons atas apa yang disampaikan Menteri Puan Maharani yang ingin menjadikan Ende sebagai Kota Bung Karno. “Pemda tinggal mensinergikan nama, dan usulkan menjadi Kota Madya Bung Karno,” ujarnya.
Selain itu, sebut dia, faktor pendukung lainnya adalah letak Ende yang sangat strategis karena berada di tengah dan mampu dijangkau oleh semua daerah di Pulau Flores.
Atasoge juga menegaskan agar wacana pembentukan Kota Madya Ende jangan dipolitisir sehingga menjadi murni aspirasi masyarakat dan kepentingan daerah.
Camat Ende Selatan Mohamad Sahab pada kesempatan itu mengatakan, ada kerinduan dari masyarakat akan hadirnya Kota Madya karena Ende penah menjadi Kota Administrasi sehingga perjuangan untuk Kota Madya merupakan sebuah keharusan. (laurens leba tukan)
Foto : Syafrudin Atasoge (kiri).