Cabo de Flores, adalah sebuah Grup WhatsApp dari orang-orang Flores diaspora, baik di Jakarta, (juga Flores) dan Kupang. Grup ini tak pernah sepi dari obrolan kritis, mulai dari pagi hingga tengah malam. Yang paling seru adalah obrolan soal politik skala nasional dan lokal, termasuk proses kandidasi di bursa Pilgub NTT 2024. Beragam perspektif dibahas. Aneka fakta dikritik habis.
ADALAH seorang Prof Alo Loliweri. Pakar Komunikasi dari Undana ini punya perspektif luar biasa terhadap Cagub NTT Melkiades Laka Lena. Dalam Grup WhatsApp Cabo de Flores itu, Prof Alo memberi testimoni pribadi seturut pengamatannya bahwa aura Gubernur NTT itu ada di Melki Laka Lena.
“Saya keliling-keliling, tanya kiri kanan dengan cara saya, aura gubernur ntt itu bakal ke MLL (Melki Laka Lena). Terserah mau diskusi dan strategi seperti apa,” kata Prof Alo di grup WA itu, lalu disahut oleh politisi Gerindra Honing Sani; “Dia (MLL) paling ideal komplit. Yang penting JA (Johni Asadoma) bisa pompa suara kelompok Kristen. Ditambah JA makin eksplor suara Lamaholot, maka akan makin solid”. Ada lagi anggota yang berkomentar tegas; Pilgub NTT 2024 sudah selesai di Melki-Johni.
Wartawan senior asal Nagekeo di Jakarta, Primus Dorimulu, juga menjawab obrolan politik di grup itu dengan tegas; “Saya selalu percaya survei, yang menunjukkan elektabilitas MLL selalu diatas calon lain. Survei bilang begitu. Bagi saya, MLL luar biasa, rendah hati, bersahaja dan apa adanya. Apalagi surveyor nasional yang dipakai Golkar dan Gerindra adalah kredibel”.
Prof Alo lalu meyakinkan lagi dengan argumentasi rasionalnya bahwa arus bawah MLL sangat kuat. “Arus bawah MLL kuat sekali. Hanya perlu 33,4 persen untuk jadi gubernur ntt. Lewat sudah ini barang,” kata Prof Alo dalam diskusi Grup itu beberapa waktu lalu.
Prof Alo malah menjelaskan lebih detail menurut hitungan sederhana yang digunakan untuk membandingkan dengan kandidat lain. “Lihat saja kekompakan mesin partai dari Kupang sampe ke bawah itu apakah jalan? MLL punya keuntungan bahwa dia ketua partai, mesin Golkar jalan, diikuti oleh gerbong mesin dari koalisi (KIM). Ini tidak dimiliki oleh Siaga dan Ansi. Apalagi JA dipastikan dapat dukungan total dari Lamaholot (Flotim, Lembata, Alor),” kata Prof Alo.
Prof Alo menambahkan, “Akar rumput juga bergantung pada persepsi terhadap MLL yang sangat membantu sarana prasarana kesehatan. NAKES seluruh NTT teken mati dengan MLL”.
“Calon gubernur paling ideal hari ini ya Melki. Susah kalahkan Melki karena dia sudah investasi lama sekali. Teruslah kerja keras dan saling menguatkan,” tambah Honing Sani, mantan anggota DPR RI.
Bagi Honing, Melki Laka Lena memiliki akses mudah ke pusat kekuasaan, berkat dukungan dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) dan mantan Presiden Jokowi serta Prabowo. Jadi ketika mereka menang, mereka akan mampu mengakses anggaran dan program pembangunan dengan lebih mudah. “Tapi keputusan ada di tangan masyarakat NTT,” ujarnya.
Dia juga mengingatkan, pemimpin masa sekarang juga perlu memiliki kreatifitas tinggi dalam hal aset manajemen. “Create something from nothing. Otonomi memberikan ruang itu. Penguasa yang bisanya cuma garong apbd itu bunuh diri dan malu maluin doang,” tegas Honing.
Artinya, kreatifitas pemimpin itu perlu dilengkapi pula kemampuan bekerja jejaring/networking. Maka seluruh potensi wilayah dan masyarakat bisa terkapitalisasi untuk kemaslahatan bersama. Termasuk balik modal biaya politik itu.
Primus Dorimulu, mantan Pemred BeritaSatu TV, menambahkan lagi; “MLL tak banyak gaya. Bersahaja dalam kata dan penampilan. Matang. Selain sudah punya modal sosial dan jaringan di level akar rumput hingga pusat, berbagai survei menunjukan MLL ungguli semua kandidat”.
Honing Sani menyahut lagi; “Setuju. Dia (MLL) memenuhi syarat urus NTT. Soal menang basisnya survei sudah aman. Tapi di sisa waktu ke 27 November dinamikanya masih luar biasa”.
Dalam postingan beberapa hari lalu di grup Cabo de Flores itu, Honing Sani, mantan anggota DPR RI ini juga mengingatkan, “Pokoknya NTT rugi kalo ga pilih Melky (Laka Lena). Dia terbaik diantara semua calon. Utamanya networking. Dia genuine, ga pake kemasan. Kalo kamlasi masih polos dalam politik saat ini. Mari kita manfaatkan minggu tenang untuk wa semua keluarga dan kenalan untuk Melky”. (jdz)