Ayo, Segera Lapor Jika Terdeteksi Ada Kelompok Radikal

oleh -32 Dilihat

Maumere, mediantt.com – Kabupaten Sikka merupakan salah satu wilayah di NTT yang memiliki tingkat kerukunan beragama cukup tinggi. Meski demikian masyarakat perlu mewaspadai gerakan radikalisme yang intoleran. Jika terdeteksi kelompok seperti ini hidup di Kabupaten Sikka, masyarakat diminta segera melaporkan ke aparat keamanan.

Persoalan radikalisme ini menjadi diskusi menarik pada dialog lintas agama dengan berbagai kalangan dan profesi di Kabupaten Sikka yang berlangsung di Sekretariat Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), Kamis (2/2).

Dialog ini difasilitasi Kantor Kementerian Agama Sikka. Empat narasumber yang diundang berbicara pada dialog ini yakni Kepala Kantor Kementerian Agama Sikka Petrus Fahik, Ketua FKUB Romo Ewaldus Seda, Kasat Intel Polres Sikka Muhammad Puteh Rinaldi, dan Kasi Intelijen Kejari Maumere Firman Simorangkir.

Adalah Pastor Paroki Santo Thomas Morus Romo Laurens Noi yang menyinggung soal radikalisme. Menurut pandangannya, radikalisme bisa saja  tumbuh secara spontan, tapi di lain pihak bisa tumbuh karena sudah mengakar. Dia pun meminta informasi sekiranya ada kelompok-kelompok radikal yang hidup dan bertumbuh di Kabupaten Sikka.

Muhammad Puteh Rinaldi menjelaskan, sudah menjadi kewajiban bagi Polres Sikka untuk melakukan pemantauan dan pengawasan terhadap kemanan dan ketertiban di wilayah ini. Sejauh ini, sebut dia, belum terdeteksi kelompok-kelompok radikal yang mengancam keurukunan umat beragama, termasuk kesatuan dan persatuan bangsa dan negara.

“Masih normal-normal saja. Tidak ada kelompok radikal di sini, apalagi sampai mengancam keutuhan negara,” ujar dia.

Firman Simorangkir yang belum lama bertugas di Kejari Maumere  menyampaikan tugas dan kewajiban kejaksaan dalam rangka ikut memelihara terciptanya hubungan yang harmonis di tengah kehidupan bermasyarakat.

Kejaksaan, katanya, sering melakukan operasi intelijen untuk mengetahui suasana di tengah masyarakat. Biasanya hasil operasi intelijen disampaikan ke Kejaksaan Tinggi dan Kejaksaan Agung.

“Kami terus memantau dan mengawasi. Masyarakat juga bisa bantu, kalau ada aliran sesat atau kelompok radikal, silakan informasikan,” urainya.

Dialog lintas agama ini membicarakan hal-hal umum yang terjadi dalam kehidupan beragama di Sikka. Hadir beberapa perwakilan dari agama Katolik, Protestan, Islam, Hindu dan Budha. Sejumlah tokoh dari beberapa aliran kepercayaan juga ikut hadir. (vicky da gomez)

Ket Foto: Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama Sikka, Romo Ewaldus Seda (kacamata), sedang berbincang=bincang dengan sejumlah tokoh agama di Sekretariat FKUB Kabupaten Sikka, Kamis (2/2).