Logo HUT ke 59 Bank NTT
KUPANG – Tahun ini BANK NTT membuat gebrakan besar. Sebagai intermediasi keuangan, manajemen menghadirkan layanan-layanan baru serba digital, yang tentu masih dalam batasan-batasan wajar. Layanan ini akan diluncurkan pada 17 Juli 2021, tepat di hari ulang tahun Bank NTT yang ke-59. Ini artinya Bank NTT ingin mempertegas statusnya sebagai Super Smart Bank.
“Tanggal 1 Juli 2021 nanti kita akan luncurkan beberapa fitur layanan m-Banking baru. Disana ada beberapa layanan seperti setiap nasabah bisa melakukan inisiasi pinjaman. Portofolio. Saya bisa tau berapa nilai rekening saya, baik itu giro, tabungan maupun deposito. Saldonya berapa, saya bisa kelola sendiri. Di m-Banking yang lama tidak ada itu. Kemudian ada virtual account, ada belanja online karena kita sudah terkoneksi dengan super aps. Kemudian ada tarik tunai tanpa kartu. Jadi kalau ke ATM, lupa kartu tidak masalah. Ke ATM saja, gunakanlah mobile banking, discan lalu bisa transaksi,” tegas Direktur Utama Bank NTT, Harry Alex Riwu Kaho, kepada MediatorStar.com, Selasa (29/6/2021).
Menurut dia, di m-Banking yang baru, sertiap nasabah bisa membayar tagihan Samsat, PBB, BPJS, serta uang sekolah. Tidak hanya itu, ada akses pembayaran menggunakan QRIS yang semula plafonnya Rp 2,5 juta naik menjadi Rp 5 juta. Dia menegaskan, dengan layanan ini, transaksi pembelanjaan di mana-mana tidak saja sangat mudah dan gampang melainkan nasabah bisa mengecek lokasi ATM terdekat lewat fasilitas browshing. Sementara kinerja digital agen juga tidak terganggu.
Dari sekitar 1 fitur layanan di m-Banking Bank NTT yang baru, seluruhya sudah berijin, hanya satu yang belum yakni pickup setoran. Jadi pick up setoran ini manajemen memberikan special service bagi nasabah-nasabah priority, sehingga lewat m-Banking mereka bisa meminta untuk jemput setoran.
“Ada aplikasinya yang terkoneksi dengan core banking. Jadi begitu message masuk, petugasnya kesana. Jadi bagi nasabah private bank, dua kontrolnya jalan. Ini juga untuk meminimalisir resiko-resiko operasional,” katanya.
Layanan serba digital akan diterapkan di dua kantor yakni di Kantor Cabang Utama (KCU) dan Kantor Cabang Khusus (KCK). Selanjutnya akan bertahap di kantor-kantor cabang yang lain, menyesuaikan dengan layanan digital yang ada. Diakui Alex bahwa memang secara aturan, Bank NTT belum diperkenankan menggunakan layanan tersebut, melainkan hybrid.
“Karena tidak semua otorisasinya oleh bank. Kalau modal kita sudah Rp 3 triliun, maka aktivitas ini bisa langsung layanan digital. Mudah-mudahan dengan komitmen pemegang saham yang sangat kuat, maka di usia yang ke-59 Bank NTT, menjadi tumpuan pilar untuk kita makin mampu beraktivitas memberikan layanan jasa perbankan demi menjawab tuntutan era 5.0,” tegas Alex.
Untuk memperkenalkan layanan baru ini, maka terhitung 1 Juli 2021, seluruh kantor cabang mulai mengkampanyekan kepada publik agar masyarakat bisa mengetahuinya. Seluruh SDM yang nantinya ditempatkan di dua kantor ini melalui tahapan seleksi ketat. Mereka diantaranya security, cusstomer service (CS), teller, serta supervisor.
“Harus melalui mekanisme test karena tidak semua bisa masuk di situ. Security saja harus paham knowledge product. Lalu kualitas dia melayani, karena security adalah garda terdepan. Begitu tamu datang dia harus memberikan kesan yang menyenangkan, orang pasti berkesan. Namun jika tidak menyenangkan, dengan kecanggihan layanan apapun, pengguna jasa tidak akan tertarik. Begitu pun dia tidak hanya mampu menyambut, melainkan mengarahkan,” ujar Alex lagi.
Sementara mesin-mesin itupun ada tenaga yang sudah dipersiapkan untuk mendampingi pada tahap awal sehingga diharapkan, kedepan semua nasabah sudah terbiasa untuk service mandiri, namun otorisasinya masih oleh bank. “Karena kita patuh pada aturan,” ujarnya.
Konsep berikutnya yakni digital lounge. Ini masih pada tahapan develop dan mencari format yang pas. Pandemi Covid-19 membatasi beberapa aktivitas bisnis sehingga Bank NTT melihat ada peluang untuk menghadirkan bisnis kreatif bank. Dalam digital lounge, Bank NTT akan mewujudkan layanan jasa perbankan yang ada café, ekonomi kreatif dan aktif selama 24 jam.
“Nah dengan layanan-layanan seperti ini, kita seperti menemukan blue ocean strategy yang baru, dan tidak lagi bersaing di bisnis yang konvensional di laut yang merah, melainkan kita ciptakan laut biru yang baru sehingga bisnis kreatif bank bisa bertumbuh,” tegas Alex.
Thema yang dusung saat HUT ke-59 tahun ini adalah “Bank NTT Super Smart Bank menuju NTT Maju”. Thema ini sebagai tindaklanjut dari thema tahun 2020 di usia ke-58, yakni Bangkit, Bertumbuh, Berubah menjadi Smart Bank. “Nah di tahun 2021, karena terjadinya lompatan yang begitu cepat maka HUT ke-59 themanya, Bank NTT Super Smart Bank menuju NTT Maju. Tidak bisa lagi smart saja, melainkan super smart karena sudah banyak loncatan,” jelas Alex. (boy/st)