Silas akase, S.Pd, MT
KUPANG, mediantt.com – Selama pandemi Covid-19, semua sekolah di Kota Kupang, termasuk SMK Negeri 2, melakukan pembelajaran secara online. Sekolah tatap muka sempat dibuka pada awal Mei 2021 tapi ditutup lagi setelah adanya Surat Edaran Walikota Kupang Nomor: 023/HK.443.1/V/2021, tentang pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).
Meski demikian, banyak siswa SMK Negeri 2 Kupang berkeinginan besar untuk mengikuti proses belajar mengajar tatap muka di sekolah. Karena sudah jenuh dan bosan dengan pembelajaran online di rumah
“Selama pandemi Covid-19 masih merajalela, memang tidak ada kegiatan belajar mengajar di sekolah. Tidak benar kalau ada pembelajaran tatap muka di SMK Negeri 2 Kupang,” tegas Kepala Sekolah SMKĀ Negeri 2 Kupang, Silas Kase S.Pd, MT, kepada mediantt.com, di ruang kerjanya, Sabtu (31/7).
Silas menjelaskan, karena jenuh dan bosan mengikuti pembelajaran secara online dari rumah, banyak siswa yang datang ke sekolah lengkap dengan pakaian seragam, hanya untuk menanyakan kapan dilakukan pembelajaran tatap muka di sekolah.
“Banyak siswa yang sudah jenuh di rumah selama masa pandemi ini. Oleh sebab itu, banyak siswa yang datang memakai seragam sekolah untuk menanyakan kapan sekolah tatap muka dimulai,” katanya.
Akan tetapi, lanjut dia, sebagai kepala sekolah dia menghimbau para siswa itu agar sebaiknya pulang saja karena masih ada pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM), termasuk kegiatan belajar mengajar.
“Saya minta kalian (siswa) pulang saja nanti setelah masa pandemi selesai kita akan panggil kalian. Akhirnya siswa yang datangv memakai seragam keluar dari kelas dan pulang ke rumah,” kata Silas.
Dia menambahkan, karena saat itu banyak siswa yang masih duduk di depan sekolah, maka banyak yang menduga SMKN 2 Kupang telah melakukan pembelajaran tatap muka.
“Tidak begitu. Karena ada siswa yang belum pulang dan mereka masih duduk di depan sekolah itu yang disangka banyak orang bahwa sekolah ini sudah mulai kegiatan belajar mengajar tatap muka,” tegas Kepsek Silas Kase.
Dia menambahkan, jika pandemi covid-19 tidak lagi mewabah dan tidak ada lagi pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM), maka pembelajaran tatap muka bisa dilakukan. “Kita berdoa agar wabah virus corona ini bisa berlalu dan anak-anak bisa mengikuti proses belajar mengajar di sekolah,” ujar Silas Kase. (jely)