Bappenas Sebut Tak Ada Pilihan Lain Bagi NTT; Mesti Jadi Pusat Industri Garam Nasional

oleh -383 Dilihat

Gubernur Melki Laka Lena bersama sejumlah kepala daerah bertemu Kepala Bappenas Rahmat Pambudi dan staf.

JAKARTA, mediantt.com – Gubernur NTT Melki Laka Lena tengah serius menunjukan kerja kerarnya memajukan NTT sesuai program Dasa Cita. Koperasi Merah Putih mulai menggeliat dan akan terus berkembang. Juga sinkronisasi program Prabowo-Gibran dengan para Bupati dan Walikota se-NTT. Bahkan saat ini Gubernur Melki bersama para bupati dan walikoya sedang berada di Jakarta untuk bertemu sejumlah kementerian dan lembaga.

Senin (17/3) kemarin, Gubernur Melki dan para kepala daerah se-NTT, bertemu dan berdiskusi dengan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Rachmat Pambudy. Kepala Bappenas dengan tegas menyatakan, ada dua hal penting bagi masyarakat Nusa Tenggara Timur (NTT).

Pertama, orang NTT harus sekolah. Kedua, NTT mesti jadi pusat industri garam nasional.

“Ini dua hal paling penting untuk NTT: pendidikan dan penguatan ekonomi rakyat. Tidak ada pilihan lain: Now or Never!,” tegas Rachmat Pambudy di sela diskusi dengan gubernur NTT Emanuel Melkiades Lakalena dan para kepala daerah se-NTT di Jakarta, Senin (17/03/2025).

Rachmat mengatakan, Gubernur NTT harus lebih sering berada di pusat (Jakarta) untuk memastikan tiga program utama Prabowo-Gibran bisa mengalir deras ke NTT. Ketiga program itu adalah kesehatan terutama pembangunan rumah sakit dan sarana kesehatan; pendidikan dan makan bergizi gratis (MBG).

Menurut Rachmat, NTT juga perlu melahirkan kembali generasi-generasi manusia gemilang seperti Herman Yosef, Frans Seda, Adrianus Mooy, Ben Mboy, dan sejumlah nama yang telah mewarnai dunia intelektual Indonesia. “Mereka saat itu tidak pernah mengeluh tentang infrastuktur dan lain-lain,” kata Rachmat.

Hal ini, jelas dia, bukan berarti bahwa pemerintah pusat tidak akan lagi membangun infrastruktur di NTT. Porsi pembangunan jalan raya dan sejumlah proyek infrastruktur telah dan akan terus dikerjakan di NTT.

Namun, kata Rachmat, NTT juga perlu menentukan satu skala prioritas pengembangan usaha masyarakat. “Pengembangan industri garam menjadi hal yang paling bisa dilakukan di NTT,” katanya.

Alasannya, menurut dia, garam NTT telah terbukti kualitasnya menjadi salah satu garam terbaik di dunia. Garam itu bisa dikembangkan dalam dua pilihan bisnis: untuk keperluan garam industri dan garam konsumsi harian.

“Mari kita bersama-sama serius mengurus garam di NTT. Kami siap membantu dan bekerja sama dengan Pemda di NTT untuk keperluan ini,” tandas Rachmat.

NTT Dukung Koperasi Merah Putih

Sementara itu, ketika bersama sejumlah bupati beraudiensi dengan Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi dan Wakil Menkop Ferry Joko Yuliantono, Gubernur NTT Melki Laka Lena menyatakan siap mendukung program koperasi desa (kopdes) Merah Putih yang dicanangkan Presiden Prabowo dan dilakukan Kementerian koperasi (Kemenkop).

“Semua koperasi di NTT siap bersinergi dengan koperasi desa Merah Putih,” tegas Melki.

Melki juga menyatakan, saat ini telah ada dua (2) koperasi merah putih di NTT yang telah diresmikan Gubernur Melki, yakni Kopdes Merah Putih untuk petani dan kopdes Merah Putih untuk nelayan di wilayah Timor.

Saat ini, sebut Melki, ada 600 gabungan kelompok tani (gapoktan) telah menyatakan siap menjadi kopdes merah putih. Hal ini tentu saja akan menggairahkan geliat kopdes merah putih di tanah NTT.

Antusiasme NTT menyambut kopdes Merah Putih diapresiasi Menteri Budi Arie. Menurut dia, kopdes Merah Putih akan membangkitkan pembangunan sumber daya manusia, yang pada gilirannya akan mengubah sistem sosial-ekonomi di kalangan masyarakat desa.

“Tujuan Kopdes ini sangat mulia, yakni menghilangkan kemiskinan ekstrem dan mengurangi rentenir dan tengkulak di tengah Masyarakat,” jelas Budi.

Budi mengungkapkan, dalam waktu dekat, pihaknya dan sejumlah pihak terkait akan menerbitkan surat edaran (SE) tentang tata cara pembentukan koperasi desa merah putih. Pemerintah pusat berharap pemerintah daerah dan pemerintah desa di seluruh tanah air siap bersinergi untuk percepatan pemberantasan kemiskinan negeri ini. (*/jdz)