Belajar dari ‘Sumba Amankan Covid-19’ Hingga Gagasan Golkar ‘Warga Bantu Warga’

oleh -32 Dilihat

Webinar Gerakan Sosial Cegah Covid-19

KUPANG, mediantt.com – Partai Golkar NTT amat peduli dan memberi perhatian ekstra terhadap pandemi Covid-19. Berbagai terobosan telah dilakukan hingga mendesain gagasan konkrit melawan Covid-19. Dan, sejak awal pekan ini, Golkar NTT pun secara maraton menggelar webinar dengan topik seputar pencegahan terhadap Covid-19.

Rabu (28/7) malam, Golkar menggeler Webinar Gerakan Sosial bertajuk “Warga Bantu Warga Berbasis Komunitas”. Konsep tersebut menjadi pemicu dalam upaya penanganan covid-19 berbasis komunitas di setiap tingkatan (daerah). Golkar NTT mengajak semua elemen masyarakat bergerak mendukung pemerintah mengatasi pandemi covid-19, berbasis komunitas di daerah.

Menariknya, dalam webinar dengan empat narasumber ini, terungkap gerakan sosial dari Sumba yang berrgerak bersama dalam spirit Sumba Amankan COvid-19. Konsep ini pun menjadi padu dengan gagasan Golkar NTT dalam semangat “Warga Bantu Warga”.

Webinar Zoom yang dibuka Ketua DPD Golkar NTT Melki Laka Lena ini dipandu oleh Alberto Tatibun, dengan menghadirkan narasumber; Deby Rambu Kasuatu (pegiat LSM dari Sumba Tengah), Liby Sinlaeloe (Koordinator Rumah Perempuan Kupang), Epy Tahun (Bupati TTS) dan Adrianus Bria Seran (Ketua DPRD Malaka).

Dalam pemaparannya Deby Rambu Kasuatu menjelaskan, bahwa untuk penanganan Covid-19 butuh kerja praktis dan taktis semua pihak.
”Sebenarnya pemerintah juga membutuhkan rakyatnya untuk penanganan pandemi covid-19 ini. Ketika tercuatnya covid-19 mulai dari Wuhan hingga masuk Indonesia, sejak bulan Maret 2020 kami beberapa orang mulai berkumpul untuk membicarakan apa yang bisa dilakukan jika Covid-19 masuk ke wilayah NTT. Bulan Mei 2020 kami mulai membentuk komunitas ‘Sumba Amankan Covid-19’. Kami tergabung dari 5 LSM dan 24 komunitas masyarakat adat yang diorganisir orang-orang muda yang berada di desa,” kata Rambu Kasuatu.

Menurut Rambu, sejak bulan Mei hingga tiga bulan berikutnya mereka berhasil menghimpun 200 relawan dari Kabupaten Sumba Barat, Sumba Tengah dan Sumba Timur secara gotong-royong mulai membantu APD bagi tenaga kesehatan hingga ke puskesmas-puskesmas.

”Kami mulai berkolekte mengumpulkan rupiah demi rupiah untuk bisa membantu warga menangani covid-19. Kami mulai membantu sebisa kami yakni, APD dan masker. Kami bekerjasama dengan ibu-ibu penyandang disabilitas untuk menjahit 5000 masker terbaik. Juga kami melakukan gerakan menyemprot kampung,” kata pegiat LSM ini.

Dia juga memaparkan, bicara Covid adalah soal imunitas tubuh, sehingga pihaknya langsung berpikir bagaimana caranya menyiapkan sumplemen yang bukan instan, tetapi kembali ke kebun membudidayakan benih lokal dan hasilnya dibagikan kepada warga yang menjalani isolasi mandiri untuk meningkatkan imun tubuh. “Kami juga melatih ibu-ibu di kampung membuat handzanitaise serta merancang bahan untuk disosialisasikan kepada masyarakat luas,” kata Deby.

Pemaparan koordinator komunitas ini mendapat apresiasi dari peserta webinar Jan Ate dan Yesenia Liyanto. Keduanya sepakat bahwa apa yang telah dilakukan komunitas Sumba Amankan Covid-19 sangat bagus dan sangat relevan jika direplikasikan Golkar untuk diterapkan ke masyarakat.

”Saya mengapresiasi kegiatan konkrit warga bantu warga di Sumba dalam upaya penanganan covid-19. Ini perlu direplikasikan dan dikembangkan ke daerah lain di NTT. Ini sangat luar biasa jika dilakukan dalam situasi saat ini. Warga bantu warga ini perlu dikonkritkan hingga di desa-desa,” tegas Jan Ate.

Hal senada disampaikan Yesenia Liyanto. Dia berpendapat, apa yang dilakukan kaum muda milenial di Sumba ini perlu diterapkan di daerah lain di NTT. ”Saya setuju dengan ibu Rambu Kasuatu dengan komunitasnya membantu masyarakat mengatasi  covid-19. Mereka secara gotong-royong membuat masker kain dan juga menyediakan suplemen lokal bagi warga terpapar guna meningkatkan imun tubuh. Pengalaman semacam ini perlu dibagikan kepada masyarakat guna memutuskan penyebaran virus corona. Ini salah satu kerja statis yang sangat efektif untuk penanganan covid-19 bagi warga yang menjalani isolasi mandiri,” tandasnya.

Merespons itu, Ketua DPD Golkar NTT, Emanuel Melki Laka Lena mengatakan, konsep warga bantu warga ini adalah konsep dari, oleh dan untuk kita bersama. ”Jadi ini bukan konsep dari siapa-siapa tapi dari kita oleh dan untuk kita. Partai Golkar hanya sebagai pemicu. Golkar cuma mencuatkan dari orang-orang berpotensi yang bisa mengeluarkan energi positif. Dan kalau energi positif ini kita rajut bersama, maka mudah mudahan dia menjadi besar dan menjadi optimisme di era semacam ini. Jadi selalu saja bahwa di tengah segala macam bencana itu, kita masih menemukan apa yang menjadi berkah dari peristiwa yang kita alami,” tegas Laka Lena.

Wakil Ketua Komisi IX DPR RI ini juga mengajak agar energi positif bersama ini menjadi gerakan sosial yang bisa terorganisir dengan baik. ”Yang bisa terorganisir dengan baik di lapangan apabila ada kelembagaan dari pihak pihak lain yang bisa kita solidkan, sebagaimana yang dilakukan ibu Deby Rambu Kasuatu di Sumba,” tandas Laka Lena. (*/jdz)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *