MAUMERE – Di tengah pandemi Covid-19 yang berdampak buruk pada kehidupan ekonomi, Tim Relawan Untuk Kemanusiaan Flores (TRUK-F) yang juga hidup dari belas kasihan donatur, masih sempat berbagi kasih. Lembaga sosial dan yang tidak punya uang dari kantong sendiri dan hidup dari para donatur ini berbagi benang kepada 40 ibu penenun ikat di Maumere.
“Bersyukur TRUK-F hidup dari belas kasih orang tetapi mereka mau berbagi kasih kepada mama-mama. TRUK-F mau berbagi belas kasih kepada banyak orang sehingga berlipat ganda. Karena belas kasih itu datang dari Tuhan,” ujar Provinsial SSpS Flores Bagian Timur Suster Ines Surat Lanan SSpS dihadapan 40 ibu penerima bantuan benang dari TRUK-F Maumere Rabu 17 Juni 2020.
40 ibu penerima benang terdiri dari janda, korban kekerasan dan pemulung. Suster Ines juga meminta para ibu penenun untuk melipatgandakan benang yang diterima. “Perhitungannya benang yang diterima dapat menghasilkan tiga sarung. Satu sarung diberikan kepada TRUK-F untuk dijual. Uang hasil jualan sarung akan dipergunakan lagi untuk beli benang bagi kelompok tenun ikat lain. Sementara dua sarung menjadi milik ibu penenun. Saya harapkan uang hasil jual sarung dimanfaatkan untuk beli benang lagi sehingga berkelanjutan,” pinta Suster Ines.
Ketua Devisi Perempuan TRUK-F ini mengatakan, ibu-ibu yang mengelola keuangan dalam rumah tangga di tengah pandemi mengalami kesulitan ekonomi. “Kali ini kami membantu para ibu penenun kelompok tenun ikat agar sedikit meringankan beban ekonomi. Karena bantuan ini harus tepat sasaran maka staf saya betul mendata ibu-ibu dari keluarga yang harus dibantu. Selain itu saya minta kepada para ibu supaya bisa menghasilkan sarung yang berkualitas dan punya nilai jual tinggi,” pinta Suster Esto seraya mengatakan ke depan bantuan akan menyasar kepada kelompok petani sayur.
Para ibu penerima bantuan sangat gembira karena di tengah kesulitan ekonomi TRUK-F terus berpihak kepada orang kecil. “Saya senang menerima bantuan benang ini. Setidaknya anggaran untuk beli benang sudah ditanggulangi. Trimakasih Suster, ” ujar mama Vero asal kecamatan Nita.
Kegiatan ini dihadiri para suster dan staf TRUK-F, aktivis kemanusiaan Pastor Vande Raring, SVD. Sebelum pembagian bantuan benang didahului aksi Doa untuk Solidaritas dunia menentang rasisme dalam bentuk ibadat sabda yang dipimpin Suster Fanty, SSpS. Anak-anak Shelter dengan memegang spanduk bertuliskan “Menolak Diskriminasi Terutama Pada Perempuan”. (ven)