KUPANG – Keseriusan Pemerintah Provinsi NTT khususnya Dinas Kesehatan dalam menangani Corona Virus Disease (Covid)-19 di Provinsi NTT, tidak main-main. Karena itu, untuk menyamakan persepsi dan gerak langkah digelar kegiatan on the job training. “Besok akan dilakukan kegiatan on the job training yang dilaksanakan di rumah sakit Prof. W Z Yohannes Kupang,” kata Kadis Kesehatan Provinsi NTT, Dr. drg. Dominikus Minggu Mere, M.Kes kepada pers di pelataran Kantor Dinas Kesehatan Provinsi NTT di Jalan Palapa, Kamis (26/3/2020).
Menurut dia, on the job training akan diikuti seluruh kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota se-NTT, Direktur Rumah Sakit Kabupaten/Kota, dokter spesialis paru dan dokter spesialis penyakit dalam, petugas laboratorium, dan perwakilan perawat. “Kita berharap sekembalinya mereka dari kegiatan ini diharapkan tidak ada lagi keraguan dalam penatalaksanaan pasien Covid-19,” kata mantan Dirut RS Prof. W Z Yohannes Kupang ini.
Menurut dia, kegiatan on the job training ini akan diawali pengarahan Gubernur Viktor Bungtilu Laiskodat. “Arahan Bapak Gubernur pada jam 08.00 wita dari ruangan Bapak Gubernur; karena Bapak Gubernur tidak bertemu langsung dengan peserta kegiatan,” jelas dokter Domi sembari menambahkan, “Tentu syarat-syarat yang namanya physical distancing dan social distancing sebisa mungkin dipenuhi sesuai protap yang ada, baik dari WHO maupun dari Kementerian Kesehatan RI.”
Dijelaskan, maksud dan tujuan on the job training ini adalah, pertama, mengurangi kesimpangsiuran informasi dalam penatalaksanaan penanganan Covid-19 dan kedua, dalam kegiatan itu juga akan dilaksanakan simulasi penanganan pasien. “Kegiatan dilaksanakan selama dua hari, Jumat dan Sabtu,” kata dokter Domi.
254 ODP
Domi juga melaporkan data terkini terkait Orang Dalam Pemantauan (ODP) Covid-19 di NTT. “Kondisi terakhir sampai dengan jam ini sebanyak 254 ODP,” sebut dia.
Selesai pemantauan, lanjut dokter Domi, 26 orang yang dirawat hingga saat ini ada tujuh (7) orang. ”Dari 254 ODP itu sebagian besar melakukan karantina mandiri. Isolasi mandiri di rumah sebanyak 221 orang, kemudian yang dirawat 7. Kondisi sampai dengan saat ini 228 orang. Pasien dalam pengawasan (PDP) ada satu orang di rawat di rumah sakit Komodo Manggarai Barat. Kemudian dari yang dirawat di rumah sakit saya rincikan, di rumah sakit W.Z. Yohannes Kupang 4 orang, TC Hillers 1 orang, Umbu Rarameha 1 orang, Rumah Sakit Ben Mboi 1 orang dan di Rumah Sakit Komodo 1 orang,” jelas dia.
Terkait sampel darah yang dikirim ke Laboratorium Puslitbang Kementerian Kesehatan RI di Jakarta ada 19 sampel, ia mengatakan, “5 sudah diketahui hasilnya negatif; termasuk dua sampel yang dirawat di Maumere dan pasiennya berasal dari Lembata. Hasilnya sudah kita peroleh hari ini dan sudah disampaikan kepada para pihak. Kemudian yang 14-nya kita masih menunggu hasil dari Kementerian Kesehatan,” tandasnya dan mengaku bekerja berdasarkan laporan notifikasi dari kabupaten.
“Saya tidak bekerja berdasarkan berita yang ada. Jadi untuk pelaporan ODP dan atau PDP sistem pelaporannya berdasarkan pedoman yang sudah disepakati,” tegas dokter Domi.
Tidak Ada Lockdown
Sementara itiu, Kadis Perhubungan NTT, Isyak Nuka, menegaskan, tidak ada penutupan jalur penerbangan udara maupun pelayaran di Provinsi NTT. “Tidak ada lockdown. Tidak ada penutupan bandara dan tidak ada penutupan pelabuhan laut. Semua terbuka normal seperti biasa,” kata dia.
Menurut dia, yang ada justru pengetatan pengawasan orang per orang. “Kita dorong para operator, para pengelola bandara dan pelabuhan untuk benar-benar menggunakan protokol kesehatan. Pemkab Manggarai Barat sudah diminta untuk tidak boleh melakukan lockdown,” kata Isyak yang saat itu juga didampingi Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi NTT, Dr. Jelamu Ardu Marius, M.Si. (valeri guru/jdz)