LEWOLEBA – Sudah tiga hari Ile (Gunung) Lewotolok erupsi. Hari ini Minggu (28/11), mulai batuk keras dan memuntahkan lahar panas, bahkan ada bujan batu. Warga di sekitar lereng gunung api ini mulai panik. Ada yang mulai tinggalkan kampung halamannya.
Dari Lewoleba dilaporkan, erupsi hari ini, terbilang cukup membuat masyarakat di dua kecamatan yaitu Ile Ape dan Ile Ape Timur, yang berada di lereng gunung ile Lewotolok panik bahkan berhamburan saat sedang berada di gereja.
Salah seorang sumber menyebutkan, erupsi hari ini terjadi pukul 09.45 WITA, erupsi dengan semburan abu disertai batu membumbung tinggi ke arah utara.
Informasi yang dihimpun media, masyarakat di dua kecamatan tersebut, telah mengungsikan diri secara mandiri menuju ke pusat ibu kota Lewoleba walau banyak warga di beberapa desa seperti Lamawolo, Tokojaeng, Lamau, Lamagute, Waimatan masih terjebak dengan hujan abu yang terus membumbung.
Salah seorang warga Lewotolok, di Kecamatan Ile Ape, mengatakan sejak pagi, pasca erupsi, warga di Lewotolok banyak telah mengungsi ke kecamatan Nubatukan dengan membawa barang seadanya.
Pemkab Lembata belum berhasil dikonfirmasi namun terlihat BPBD Lembata bersama Polisi dan TNI sedang sibuk membantu mengungsikan warga.
Dilaporkan pula, gempa bumi mengguncang Pulau Lembata pada hari Minggu (29/11) sekitar jam 10.00 waktu setempat. Warga pun diminta segera mengungsi ke daerah yang aman. Karena gumpalan asap sangat tebal. Gempa disertai guntur, masyarakat segera mengungsi karena ini sangat membahayakan.
“Abu vulkanik radius 2 km lalu kepanikan kita jgn sampai lebih hebat dari bencana sebenarnya terjadi. Lalu kalau bisa satu arahan jangan semua bertandak jadi BNPB, harap seorang warga Ile Ape.
Ada pula yang berkata, “Di kampung belum ada arahan dari pemerintah setempat, mungkin blm siap, kejadian barusan. Masyarakat panik, masing2 lari selamatkan diri ke area aman (Lewoleba). Semoga cepat ada arahan BNPBD setempat,” kata warga lainnya
Ada yang mengaku ada hujan batu di Atawatung. Tapi warga diingatkan tetap tenang dsn tidak panik, dan mengikuti petunjuk dan instruksi pemerintah (PVMBG (KEMENESDM), BMKG, Pemda (BPBD).
Level II
Sementara itu, informasi dari KESDM, Badan Geologi, PVMBG
Pos Pengamatan Gunungapi Ili Lewotolok, telah terjadi erupsi Gunung Ile Lewotolok, pada tanggal 29 November 2020 pukul 09:45 WITA dengan tinggi kolom abu teramati ± 4.000 meter di atas puncak (± 5.423 m di atas permukaan laut).
Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah timur dan barat. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 35 mm dan durasi ± 10 menit.
Saat ini Gunung Ile Lewotolok berada pada Status Level II (Waspada) dengan rekomendasi: masyarakat di sekitar Ile Lewotolok dan pengunjung/pendaki/wisatawan agar tidak berada, tidak melakukan pendakian, dan tidak beraktivitas dalam zona perkiraan bahaya di dalam area kawah Ile Lewotolok dan di seluruh area dalam radius 2 km dari puncak/pusat aktivitas Gunung Ile Lewotolok. (*/jdz)