Buka OFG UNIO NUSRA, Mgr Hiro Ingatkan Imam Projo Hidupkan Doa dan Dialog

oleh -32 Dilihat

Foto bersama usai perayaan ekaristi.

KUPANG, mediantt.com – Para Imam Projo Unio Regio Nusa Tenggara (NUSRA), menggelar on going formation (OFG) di Keuskupan Agung Kupang. Uskup Agung Kupang, Mgr Hironimus Pakaenoni, mengingatkan oara imam untuk selalu menghidupkan doa dan dialog di tengah karya pastoral yang seringkali diwarnai oleh corak individualisme.

Kegiatan OFG UNIO NUSRA tahun 2024 ini diawali dengan Perayaan Ekaristi yang dipimpin oleh Uskup Agung Kupang, Mgr Hiro, di Paroki Sta Maria Assumpta, Senin (14/10/2024).

Dalam pengantar perayaan Ekaristi, Uskup Agung menekankan pentingnya persaudaraan sebagai landasan utama dalam reksa pastoral. Perayaan Ekaristi berlangsung khidmat diiringi koor dengan nyanyian merdu.

Ketua Unio Indonesia; RD. Florens Maxi Un Bria dalam sambutannya mengatakan, jumlah imam projo di Indonesia hingga saat ini mencapai 2.613 Imam Projo. Dari jumlah yang banyak ini, RD. Florens mengajak para peserta OGF Unio Nusra dan juga para imam untuk berkanjang dalam imamat uskup demi melayani umat Allah di Keuskupan masing-masing.

RD Florens juga mengapresiasi para Imam yang telah datang dari masing-masing Keuskupan untuk mengikuti OGF. Mudah-mudahan kegiatan berlangsung lancar dan ada hikmah yang diperoleh melalui kegiatan OGF.

Sementara itu, Uskup Agung Kupang dalam sambutannya membuka kegiatan OGF, menegaskan bahwa para Imam perlu memahami dan menghayati persaudaraan dan persekutuan sebagai lambang dan realisasi misi apostolik.

Uskup Agung Roni mengingatkan para Imam agar benar-benar membangun kebersamaan melalui doa dan dialog di tengah karya pastoral yang seringkali dilanda dan diwarnai oleh corak individualisme. Menurut Mgr. Roni, Imam memerlukan tempat untuk bertekun, dan ketekunan itu perlu berlangsung dalam semangat persatuan dengan Kristus.

Sembari mengangkat spiritualitas Yesus yang mendoakan pada murid supaya bersatu; Ut Omnes Unum Sint, Mgr. Roni mengajak para Imam untuk membina dan terus membina persatuan. “Para Imam perlu bersatu supaya dunia lebih percaya,” kata Mgr Hiro.

Tentang persatuan dan persekutuan para Imam, Mgr. Roni menegaskan bahwa kenyataan persekutuan itu harus didasarkan pada persekutuan trinitaris. Dengan mengemukakan konsep perikoresis yang berarti persekutuan saling mencakupi dan saling meresapi dalam cinta kasih, Mgr. Roni juga mengingatkan para Imam agar bakat dan karisma yang dimiliki dalam diri perlu digunakan secara baik untuk saling mendukung dan bukan sebaliknya; bersaing dalam cara yang tidak sehat. Intinya ialah persaudaraan imam harus didasarkan pada persekutuan trinitaris.

Koordinator Unio Nusra sekaligus Ketua Unio Keuskupan Agung Kupang; Rm. Kristoforus Muda, yang akrab dikenal Rm. Bob Muda mengatakan, peserta OGF kali ini datang dari Keuskupan Agung Kupang, Keuskupan Atambua, Keuskupan Weetebula, Keuskupan Agung Ende, Keuskupan Larantuka, Keuskupan Maumere dan Keuskupan Denpasar.

Ketua Panitia Penyelenggara OGF Unio Nusra, Rm. Dion Klau mengatakan, dia bersama seluruh panitia siap sukseskan kegiatan OGF.

Kegiatan OGF yang berlangsung di bawah tema; Kesejatian Pelayanan dalam Persaudaraan itu, berlangsung dari Senin 14 September hingga Sabtu 19 September 2024. Beberapa narasumber dihadirkan, antara lain, Rm. Oktovainus Naif, Pr, RD. Kanis Pen dan Prof. Alo Liliweri. (*/jdz)