Bupati Belu Borong 5000 Bibit Ubi Ungu dari Kebun Medah

oleh -25 Dilihat

Kupang, mediantt.com – Pengembangan ubi ugu yang digagas Anggota DPD, Drs Ibrahim A. Medah, direspons cepat oleh Bupati Belu, Willy Lay. Kamis (26/5), Bupati Lay bersama stafnya mendatangi pusat pengembangan ubi ungi milik Senator Medah di Noelbaki, Kabupaten Kupang.

“Saya atas nama masyarakat Belu mengucapkan terimakasih kepada Bapak Medah yang telah memberikan kami 5000 anakan ubi ungu secara gratis. Kami akan kembangkan di seluruh wilayah Kabupaten Belu,” kata Bupati Willy Lay.

Ia mengaku optimis apa yang dicanangkan ini membawa manfaat besar bagi masyarakat karena setiap gagasan yang dilakukan Senator Iban Medah selalu berhasil dan memberi manfaat bagi masyarakat.

“Kita lihat rumput laut yang dikembangkan secara besar-besaran oleh Bapak Medah dengan masyarakat yang hasilnya sampai sekarang membawa keuntungan besar bagi masyarakat. Karena itu, saya yakin ubi ungu ini juga pasti berhasil,” tegas Lay.

Ia mengatakan, masyarakat kabupaten Belu ketika mendapatkan informasi tentang manfaat dan prospek ekonomis dari ubi ungu, sangat antusias. “Bahkan masyarakat sudah siapkan hampir satu juta lubang untuk penanaman bibit ubi ungu,” katanya. Willy juga berjanji akan mengerahkan dinas teknis dan semua elemen terkait di Kabupaten Belu untuk mengembangkan 5000 bibit ubi ungu itu, agar bisa menjangkau seluruh masyarakat.

Senator Ibrahim Medah mengaku kagum dengan semangat Bupati Belu yang dengan cepat merespons program yang digagasnya. “Saya suka dengan semangat Pak Bupati Belu yang dengan cepat datang langsung di kebun kita dan membawa sendiri bibit-bibit ubi ungu ini. Kita akan terus memberikan pendampingan agar semua tahapan mulai pengembangan bibit, perawatan, dan panen serta pasca panen dapat kita pantau,” katanya.

Medah mengatakan, masyarakat NTT harus terus diberi motivasi agar menanam ubi ungu sebanyak-banyaknya untuk mengantisipasi terjadinya rawan pangan akibat kekeringan. Tanaman ubi ungu ini, sebut dia, tidak banyak membutuhkan air dan sangat cocok dengan kondisi alam NTT, yang curah hujannya sangat sedikit.

Ia juga sedang menyiapkan 50 juta anakan bibit ubi ungu untuk dibagikan secara gratis kepada seluruh masyarakat NTT. “Teknis penanamannya, masyarakat siapkan lubang penanaman dengan diameter 30 cm, kedalaman 40 cm dan jarak antara lubang 30 cm dari titik tengah lubang. Setelah lubang disiapkan, segera hubungi tim kami yang sudah kami siapkan di semua kabupaten dan kecamatan untuk melihat langsung dan mendata lubang yang disapkan untuk selanjutnya kita datangkan bibitnya. Ubi ungu ini tidak membutuhkan air yang banyak, bahkan air limbah dari kamar mandi dan dapur juga bisa dimanfaatkan untuk menyiram tanaman ini. Penyiramnnya dilakukan tiga hari sekali,” jelas dia.

Ia menjelaskan, usia tanam ubi ungu ini empat bulan sehingga dalam setahun bisa panen tiga kali dalam lubang yang sama. “Jika menggunakan metode penanaman yang benar dan tepat, maka dalam satu pohon bisa menghasilkan ubi dengan berat mencapai 3-5 kg. Ini bukan sekedar omong-omong saja tetapi sudah berhasil dilakukan di sejumlah wilayah di TTS dan di Pulau Semau,” katanya.

Mantan Ketua DPRD NTT dan Bupati Kupang dua periode itu menambahkan, jika hasil ubi ungu mengalami over produksi dari masyarakat setelah dikonsumsi sebagai alternatif bahan makanan, ia menyarankan untuk dijadikan pakan ternak. “Jika untuk pakan ternak juga masih ada sisa maka dijual di pasar. Tapi toh masih juga ada lebih dan tidak terjual di pasar, maka seluruh ubi yang dihasilakan masyarakat NTT akan dibelinya,” kata Medah optimis. (laurens leba tukan)

Foto: Bupati Belu, Willy Lay bersama Senator Drs. Ibrahim Agustinus Medah di Kebun Pusat Pembibitan Ubi Ungu di Noelbaki, Kabupaten Kupang, Kamis (26/5/2016).