Menia, mediantt.com – Kerja keras Bupati Sabu Raijua, Ir Marthen Luther Dirw Tome, terus digencarkan, dan perlahan mulai menampakkan hasilnya. Satu yang dikejar, rakyat Sabu Raijua harus bebas dari beras miskin. Dan, Bupati Dira Tome mematok target, tahun 2018 Sabu Raijua tidak lagi menerima beras miskin (Raskin).
“Tahun 2018 rencana kita agar Sabu Raijua tidak lagi menerima beras miskin. Tapi ini hanya bisa kita wujudkan dengan kerja keras. Karenanya gerakan bangun embung-embung dan buka lahan pertanian seluas-luasnya adalah solusinya,” kata Bupati Dira Tome saat melantik empat penjabat kepala desa di ruang pertemuannya, di Menia, Jumat (22/7), seperti dilaporkan Kabag Humas Sabu Raijua, Mance Nelson kepada mediantt.com.
Empat penjabat kepala desa yang terlanti itu adalah penjabat Desa Molie, Desa Bolua, Desa Kudji Ratu dan Desa Dainao.
Bupati Dira Tome juga meminta para kades yang ada di Sabu Raijua, termasuk penjabat kades terlantik, agar bersama-sama dengan masyarakat mengelolah lahan sawah, kebun dan ladang, dengan memanfaatkan air dari embung-embung yang sudah ada atau dari sumur lainnya.
Kepada para penjaat itu, Dira Tome memberi tugas agar dalam enam bulan ke depan mempersiapkan pemilihan kepala desa yang baru, dengan mempedomani aturan yang ada.
“Saya perlu ingatkan agar dana-dana yang masuk ke desa-desa digunakan sesuai aturannya. Didahului dengan perencanaan, pelajari apa yang menjadi prioritasnya, karena di Sabu ini penanggulangan masalah kemiskinan masih menjadi prioritas kita,” tegas Dira Tome, mengingatkan.
Ia menegaskan lagi, bahwa menurut data statistic, NTT menempati urutan ketiga provinsi termiskin di Indonesia, dan ini merupakan beban dan tantangan besar yang harus kita atasi bersama. “Kita harus mensyukuri karunia yang Tuhan berikan di Sabu Raijua, baik potensi daratnya, maupun yang ada di laut. Karenanya saya minta agar para kades bersama-sama dengan masyarakat mengelolah lahan sawah, kebun dan ladang dengan memanfaatkan air dari embung-embung yang udah ada,” tandas dia.
Ia berencana menaikkan gaji para kades menjadi Rp 5-6 juta per bulan. Tapi harus kerja keras manfaatkan potensi sumber daya alam yang ada untuk menaikan PAD, seperti ribuan ton garam sudah dijual ke Jawa, Kalimantan, Sulawesi, dan daerah lainnya yang sedang dijajaki.
Ia juga meminta para penjabat kades, dan para kades agar serius memperhatikan masalah kesehatan masyarakat, termasuk masalah kesehatan ibu dan anak, juga jam belajar siswa. “Harus berani berantas perjudian, dan selalu berkoordinasi dengan polisi, Pol PP, dan juga libatkan TNI,” imbuh Dira Tome. (jdz)
Foto : Bupati Sabu Raijua, Marthen Dira Tome, sedang memberikan tanda penyematan kepada empat penjabat kades yang dilantik.