Bupati Robi Lebih Suka Bertemu Warga di Rumah atau Kebun

oleh -45 Dilihat

MAUMERE – Bupati Sikka, Fransiskus Roberto Diogo, S.Sos, M.Si bertemu warga Desa Hoder dan bertatap muka di tengah hutan kawasan Bendungan Wairita, Dusun Dara Natar, Desa Hoder, Kecamatan Waigete, Sabtu (15/2/2020).

Bagi Bupati Robi Idong, bertemu rakyat tidak harus di tenda-tenda mewah, gedung berlantai keramik tapi justru kita menyapa warga di kebun bahkan di hutan pun tidak menjadi halangan. “Setiap hari Sabtu dan Minggu, saya sudah jadwalkan untuk menyapa warga di kampung-kampung dan di rumah tangga-rumah tangga bahkan di kabun-kebun serta di hutan-hutan agar kami tau kondisi real yang ada di tingkat akar rumput,” tandasnya.

Menurut mantan Camat Nelle ini, warga masyarakat Kabupaten Sikka harus dilayani secara maksimal tanpa kecuali, karena rakyat adalah raja.

Hadir dalam kesempatan itu, Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Sikka, Ny. Maria Cahyani Idong, Plh. Sekda Kabupaten Sikka, Wilhelmus Sirilus, S.Sos, M.Si, Camat Waigete, Evensius Edo Meko, S.Fil, Danki Brimob, Kepala Desa Hoder, Ketua BPD Desa Hoder dan warga masyarakat Desa Hoder dan undangan lainnya.

Bupati Robi Idong mengatakan, kegiatan normalisasi bendungan Wairita yang selama ini belum diperhatikan dengan baik, meski urusan provinsi tapi Pemerintah Kabupaten Sikka harus juga perhatikan karena masyarakat Kabupaten Sikka juga yang memanfaatkannya.

“Hari ini kita kerja bhakti dalam rangka normalisasi bendungan agar aliran air tidak terhambat,” katanya.

Informasi yang berhasil dihimpun dari berbagai sumber mengatakan, Bendungan Wairita dibangun sejak tahun 1992 bertepatan dengan tahun kedua masa kepemimpinan alm Bapak Alex Idong. Menurut tokoh adat setempat, yang juga Ketua Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN), Sius Nadus, mengatakan, Bendungan Wairita dibangun tahun 1992 dari dana APBD Provinsi NTT.

Sejak saat itu bendungan ini menjadi destinasi wisata bagi warga masyarakat Kabupaten Sikka dan sekitarnya. Namun, sebut Sius Nadus, sejak tahun 1999 mulai tidak terawat dan tertutup sedimen matrerial batu, pasir, batang pohon dan tumbuhan lainnya.

“Kami berterima kasih kepada Bapak Bupati Robi Idong yang sudah peduli terhadap aset bendungan dengan melakukan normalisasi bendungan,” kata Ketua AMAN. (ven/jdz)