WULANDONI, mediantt.com – Setelah ditutup tiga bulan karena pandemi virus corona, Pasar Barter Wulandoni, dibuka kembali oleh Bupati Lembata Eliaser Yentji Sunur, Sabtu (16/5). Sunur pun mengingatkan para penjual dan pedagang untuk tetap menjaga jarak atau social and physical distancing.
“Mulai hari ini pasar barter Wulandoni kita buka kembali. Kita akan lakukan evaluasi, jika memungkinkan maka akan terus dilanjutkan. Karena itu, protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran virus corona harus ditaati dengan tetap menjaga jarak dan menggunakan masker,” kata Sunur.
Menurut dia, pasar tidak ada pembatasan dan tetap beroperaai karena merupakan roda ekonomi masyarakat dan tetap berjalan. “Ini merupakan urat nadi pertumbuhan ekonomi di desa,” ujar Bupati Sunur.
Ia juga mengatakan, pasar barter adalah penguatan tehadap daerah-daerah terpencil, maka dalam proses jual beli barang diatur jarak, para penjual dan pembeli harus mematuhi aturan dalam berbelanja.
“Ubi kayu, pisang, ikan, garam milik rakyat kalau tidak dijual, tentu rusak dan masyarakat kita tidak bisa dapat uang atau barang dari hasil barter seperti ini,” ujarnya.
Kepada para kepala desa dari 15 Desa se-Kecamatan Wulandoni, Sunur meminta untuk menjaga wilayah pesisir dari pihak-pihak yang mencoba masuk ke Lembata.
Dalam kunjungan kerja itu, Bupati Sunur juga menyerahkan bantuan langsung tunai (BLT) secara simbolis untuk tiga desa, yakni Desa Wulandoni, Pantai Harapan dan Belobao.
Selain itu, Dinas Kesehatan Lembata juga menyerahkan masker kepada 15 desa; masing-masing desa mendapat 50 buah.
Yentji Sunur juga selaku Ketua Golkar Lembata menyerahkan bantuan alat pelindung diri (APD) dari angota DPRI RI, Melkias Markus Mekeng, kepada Puskesmas Wulandoni. (frans)