LEWOLEBA – Bupati Lembata, Eliaser Yentji Sunur, punya tekad mempercepat kemajuan Lembata di periode kedua kepemimpinannya. Caranya, membagi Lembata dalam klaster-klaster untuk mewujudkan desa cepat tumbuh. Artinya, para camat dan kepala desa diarahkan untuk sesegera mungkin membentuk klaster dan desa cepat tumbuh, sesuai sektor dan produk unggulan masing-masing. Sebab, pertumbuhan ekonomi bisa berkembang cepat jika klasifikasi ini diatur secara jelas.
Dalam kunjungan kerjanya ke Balauring dan Lera Gere, awal bulan ini, Bupati Sunur kembali menekankan pentingnya pembentukan klaster dan desa cepat tumbuh. Bupati Sunur memfokuskan kerjanya untuk peningkatan pendapatan masyarakat. Target ini dikerjakan dengan memulai pembentukan klaster dan desa pertumbuhan secara tematik.
Menurut Sunur, yang diinginkan adalah setiap kecamatan memiliki klasifikasi peta potensi yang jelas. Dan, di dalam satu kecamatan harus ada pemetaan potensi atau sektor unggulan untuk masing-masing desa. Setelah masing-masing kecamatan punya peta potensi, selanjutnya harus dibuat klaster, dimana beberapa desa yang punya sektor dan produk unggulan yang sama ‘digabungkan’. “Penggabungan ini dimaksudkan untuk memberi ciri pertumbuhan bagi sebuah klaster. Di dalam sebuah klaster harus ada satu desa yang dijadikan desa cepat tumbuh yang akan membantu pertumbuhan desa lain yang ada dalam klaster,” tegas Sunur.
Ia juga menjelaskan, klaster dan desa cepat tumbuh ini menjadi hal penting untuk memacu percepatan pertumbuhan ekonomi guna peningkatan pendapatan masyarakat. Sebab, dengan memberi ciri atau label pertumbuhan yang jelas untuk masing-masing desa, maka akan memudahkan intervensi program dari Pemerintah Daerah dan Pemerintah Pusat.
“Bagi saya, percepatan pertumbuhan ekonomi hanya dapat dipacu apabila masing-masing desa dan kecamatan pandai mengenal, mengolah, memperkenalkan serta adanya intervensi program yang tepat dari pemerintah,” kata Bupati Sunur.
Dalam arahannya saat kunjungan kerja ke Balauring dan Lera Gere baru-baru ini, Bupati Sunur berharap camat dan para kepala desa harus sesegera mungkin menerjemahkan arah program dan kebijakan pembangunannya.
Untuk Kecamatan Lebatukan misalnya, Bupati Sunur mengatakan, Desa Hadakewa dan beberapa desa pesisir di sekitar dijadikan satu klaster dengan sektor unggulan perikanan. Desa Hadakewa dijadikan pusat atau desa cepat tumbuh dengan produk unggulannya adalah ikan teri.
“Kalau mau memekarkan kecamatan Lebatukan, maka yang harus dibuat adalah sektor unggulannya dulu. Misalnya di Hadakewa kita sudah sepakat produk unggulannya adalah ikan teri. Saya sudah lihat produknya dan saya akan coba tawarkan untuk beberapa restoran. Tapi bukan Hadakewa saja, desa-desa lain di sekitar juga harus ikut. Bisa dibentuk BUMDES bersama, dengan beberapa desa sekitar. Silahkan bentuk BUMDES untuk mendorong produk ini, baik untuk pengolahan maupun pemasarannya,” tegas Yentji Sunur di Lera Gere, 3 November 2017 lalu.
Sementara di Balauring, Kecamatan Omesuri, hal yang sama juga disampaikan Bupati Yentji Sunur dalam kunjungan kerjanya, Rabu (1/11/2017). Menurut dia, untuk cepat berkembang, Lembata harus dibagi dalam klaster-klaster sehingga para camat dan kepala desa diarahkan untuk sesegera mungkin membentuk klaster dan desa cepat tumbuh sesuai sektor dan produk unggulan masing-masing. Pertumbuhan ekonomi baru dapat berkembang cepat apabila klasifikasi ini jelas, kata Sunur. (ferry da silva/jdz)