WAIJARANG – Ada jiwa besar dan kejujuran seorang Bupati Lembata, Eliaser Yentji Sunur dan Wabup Thomas Ola Langoday. Keduanya dengan ikhlas meminta maaf jika ada kebijakan yang salah
“Halal bi halal, amat penting sebagai momentum bagi kita untuk saling memaafkan jika ada salah dan kilaf diantara kita, baik sebagai masyarakat maupun teristimewa kepada Aparatur Sipil Negara (ASN),” kata Bupati Sunur saat halal bi halal di Rumah Jabatan Bupati di Desa Waijarang, Kecamatan Nubatukan, Rabu (26/6/19).
Menurut Yentji, dalam kepemimpinan sebagai Bupati dan Wabup Lembata, kalau ada kebijakan pembangunan maupun mutasi jabatan tidak sesuai, “Kami berdua mohon maaf yang sebesar-besarnya dari hati yang tulus”, ungkap Bupati Yentji Sunur.
Mutasi jabatan misalnya, lanjut Sunur, tidak mungkin menyenangkan semua orang. Karena jabatan itu adalah kepercayaan pimpinan kepada ASN yang dipandang cakap dan memiliki kompetensi serta mampu melakukan inovasi dan percepatan pembangunan agar visi dan misi kepala daerah mencapai sasaran yang direncanakan. Karena itu, mari kita rajut kebersamaan dan persaudaraan yang semakin baik.
“Mari bersatu dalam semangat ‘Taan Tou’ membangun Lewotana, Leu Auq Lembata semakin maju dan sejahtera,” katanya.
Acara halal bi halal dan silaturahmi itu mengundang seluruh ASN Lingkup Pemkab Lembata bertema “Merajut Persaudaraan”. Hadir pula Wakil Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Maria Fransisca Djogo, Ketua Tim Penggerak PKK Lembata Yuni Damayanti, Anggota DPRD Lembata Piter Bala Wukak, Rektor Sekolah Tinggi Pariwisata Nusa Dua Bali Drs. Dewa Gede Ngurah Byomantara, M.Ed, Plt. Sekda Kabupaten Lembata Anthanasius Aur Amuntoda, Asisten Sekda para Staf Ahli Bupati, Pimpinan OPD, para Camat dan kepala Desa, para tokoh agama, tokoh masyarakat dan masyarakat Kabupaten Lembata.
Sebelum memulai sambutan, Bupati Sunur memohon maaf atas ketidak-hadiran wakil bupati yang sedang bertugas ke Kabupaten Sumba Tengah. Menurut Bupati, melalui halal bi halal ini bisa terjalin komunikasi yang baik antar pemerintah dengan masyarakat maupun berbagai pihak. “Intinya kita bersama mewujudkan kabupaten Lembata yang sejahtera dan mulia melalui sinergitas bersama dalam membangun kabupaten yang kita cintai ini,” tegasnya.
Acara Halal Bi Halal ini merupakan agenda yang sudah terjadawal dan masih dalam rangkaian Hari Raya Idul Fitri 1490 Hijriah, sekaligus momen saling memaafkan yang mungkin selama ini telah timbul kesalah pemahaman antar pemerintah dengan masyarakat.
Halal Bi Halal bersama stakeholders Kabupaten Lembata merupakan bentuk sinergisitas bersama tokoh agama, tokoh masyarakat dan organisasi perangkat daerah Kabupaten Lembata dalam membangun kabupaten ini.
Diakui Sunur, membagun sebuah kabupaten bukanlah hal mudah, namun kendala itu dapat terasa ringan jika didukung oleh semua lapisan. Hal ini tidak dapat dikerjakan sendiri tapi ini kerja bersama dalam tim. Kita harus suport pembangunan kabupaten ini, sebagai upaya meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, kualitas masyarakat dalam pemberdayan ekonomi masayarakt menuju kemandirian ekonomi di kabupaten kita. “Karena itu saya mengharapkan dukungan semua pihak dalam bentuk koordinasi, konsultasi, saran dan kritik maupun akses dan keterlibatan langsung berbagai elemen,” tegasnya.
Dalam acara halal bi halal ini, hadir pula ketua NU Muktar Sarabiti yang membawahkan tausiyah yang begitu mengebuh-gebuh. Tidak ketinggalan pula iringan musik qasidah oleh para ibu-ibu majelis taklim Nubatukan.
Diakhir acara Yentji bersama ibu ketua PKK Kabupaten saling memberikan jabatan tangan sebagai bukti tanda silaturahmi dan ucapan permohonan maaf. (Yan Moruk/Kominfo Lembata )
Ket Foto : Para Ulama dan undangan yang hadir dalam Halal Bi Halal Idul Fitri 1490 H, di Rumah Jabatan Bupati, Rabu, (26/6/19).