BORONG, medianttcom – Calon Bupati Manggarai Timur yang diusung Partai Golkar dan Gerindra, Frans Sarong, bersama cawabup Kasmir Don, bertatap muka dan mendengar keluhan dan aspirasi nelayan di Borong, Manggarai Timur, Sabtu (20/1/2018).
Sebanyak 100 perwakilan dari ratusan nelayan di Borong bertemu langsung dengan calon pemimpin mereka, Frans Sarong yang adalah mantan Wartawan Kompas ini.
Perwakilan nelayan itu menyampaikan kendala yang selama ini dihadapi, antara lain, nelayan kesulitan es pendingin, tempat pendaratan ikan yang belum dibangun, bantuan untuk nelayan, baik dari pusat, propinsi Nusa Tenggara Timur dan Kabupaten Manggarai Timur yang belum tepat sasaran. Selain itu, nelayan juga kesulitan alat tangkap ikan.
Paulus Tuntut, perwakilan nelayan di Borong mengharapkan nelayan dan keluarganya berani memilih pemimpin yang sesuai dengan jejak-jejak pemimpin. Dan sejauh ini, sebut dia, Frans Sarong-Kasmir sangat tepat untuk memimpin Manggarai Timur lima tahun ke depan untuk membawa perubahan dan berpihak kepada nelayan.
“Frans Sarong-Kasmir Don memiliki komitmen yang tegas, integrasi yang kuat untuk membawa perubahan. Mereka memiliki pembawaan yang sesuai dengan pembawaan rakyat Manggarai Timur. Saat ini mereka membutuhkan dukungan dari nelayan dan keluarga untuk menentukan pilihan kepada pasangan ini. Kita ini adalah satu keluarga besar untuk membawa perubahan,” katanya.
Mendengar suara nelayan itu, Frans Sarong mengatakan, membangun Manggarai Timur lima tahun kedepan memerlukan sikap tegas pemimpinnya.
Pemberdayaan nelayan sangat penting untuk kesejahteraan nelayan.
“Saya berharap nelayan berani bersuara dan tidak boleh diam. Pemimpin seharusnya memiliki komitmen yang tegas. Presiden RI, Joko,Widodo sangat disenangi seluruh rakyat Indonesia karena berpihak kepada kepentingan rakyat. Pemimpin itu harus penuh pengabdian secara total. Kita tidak mengoreksi dan tidak sedang menyerang orang, tetapi pemimpin sesungguhnya melayani warganya dengan sepenuh hati dan totalitas. Saya suka makan ikan kerapu dan ikan mancing yang langsung dari nelayan Borong,” tegasnya.
Menurut Sarong, kesejahteraan ke depan ini bersumber dari hasil laut. Jikalau dipercayakan rakyat Manggarai Timur untuk memimpin, maka pihaknya berpihak kepada kepentingan dan kesejahteraan nelayan.
“Banyak teman-teman dari Jakarta bertanya saya, Pak Frans dimana bisa makan ikan segar di Borong. Saya bingung menjawabnya. Untuk itu saya sampaikan kepada nelayan yang hadir malam ini untuk berpihak kepada calon pemimpin yang memperhatikan nelayannya. Saya siap berpihak kepada nelayan untuk kesejahteraannya dengan mendorong nelayan membangun rumah makan dengan menu ikan asli dari laut Borong. Laut Borong memiliki potensi ikan yang berlimpah untuk meningkatkan pendapatan ekonomi nelayan yang berimplikasi pada kesejahteraan nelayan. Saya berpihak kepada kesejahteraan nelayan,” tegasnya.
Soal kesulitan nelayan, Frans Sarong menegaskan, bila nelayan bersatu dan memilih pemimpin yang berpihak kepada rakyat, maka bantuan bakal tepat sasaran dan tidak diskriminasi.
“Saya bersyukur kalau rakyat menentukan pilihannya bagi saya. Pesta demokrasi tidak menimbulkan permusuhan antar sesama saudara di Manggarai Timur. Pesta demokrasi harus tetap merangkul sesama saudara di seluruh Manggarai Timur. Saya tidak ingin bahwa pesta demokrasi di Manggarai Timur tidak bermartabat. Pesta demokrasi harus mengedukasi rakyat untuk berpolitik dengan bermartabat, santun serta penuh persaudaraan,” katanya, mengingatkan.
Umar Behong dan Kasmir Hamdin, dari komunitas Nelayan Muslim Borong mengungkapkan, baru kali ini nelayan menemukan calon pemimpin Manggarai Timur yang santun dan sederhana, juga tegas dalam komitmen dan berintegritas yang memihak nelayan. “Kami siap mendukung,” katanya. (tim media/jdz)