KUPANG, mediantt.com – Calon Gubernur Nusa Tenggara Timur, Emanuel Melkiades Laka Lena, mengajak masyarakat untuk memilih pemimpin sesuai hati nurani dengan mempertimbangkan rekam jejak para kandidat.
Ajakan itu disampaikan Melki Laka Lena saat closing statement debat ketiga pasangan calon gubernur dan wakil gubernur NTT di Auditorium Undana Kupang, Rabu 20 November 2024 malam.
“Kami semua pasangan calon ini punya rekam jejak. Silakan menilai,” ujar Melki Laka Lena, sambil memaparkan sejumlah pencapaiannya selama menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi IX DPR RI.
Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar ini mengatakan, selama menjabat anggota DPR RI, ia sudah banyak memperjuangkan pembangunan fasilitas kesehatan (faskes) untuk masyarakat Nusa Tenggara Timur.
“Selama di komisi IX DPR RI, saya sudah perjuangkan RSUP dr. Ben Mboi Kupang, ada Rumah Sakit Pratama (RSP) di sejumlah kabupaten, hingga ratusan Puskesmas dan Pustu yang tersebar di wilayah NTT,” jelasnya.
Sehingga, kata dia, ada tiga poin yang harus diperhatikan masyrakat dalam memilih pemimpin, dalam hal ini gubernur dan wakil gubernur NTT periode 2024-2029. “Pertama rekam jejak, kedua program pro rakyat, dan ketiga eksekusi program,” terangnya.
Soal pro rakyat, Melki memastikan setiap program kerja yang ditawarkan Melki-Johni akan memperjuangkan hak dan kepentingan masyarakat NTT, agar lebih maju, sehat, cerdas dan sejahtera.
“Sedangkan eksekusi program, semua ide yang sudah ditawarkan harus betul-betul dikerjakan ketika menjabat sebagai gubernur nanti,” terangnya.
Melki Laka Lena juga menyebut kekuatan koalisi yang mendukung mereka dalam kontestasi pemilihan gubernur (Pilgub) NTT 2024.
“Kami mendapat dukungan dari pak Joko Widodo, Presiden Prabowo Subianto, Gibran Rakabuming Raka, dan 38 menteri kabinet Merah Putih,” paparnya.
Koalisi mereka juga melibatkan 280 anggota DPR RI, 7 di antaranya berasal dari NTT, serta 36 anggota DPRD NTT dan 384 anggota DPRD kabupaten/kota.
“Jadi dengan dukungan ini, kami pastikan program kami akan dieksekusi dengan baik hingga ke masyarakat,” pungkas Melki Laka Lena.
Cawagub NTT, Johni Asadoma, berkeinginan untuk mengubah stigma negatif terhadap NTT, seperti kemiskinan, stunting, pengangguran, keterbelakangan pendidikan, keteringgalan Infrasturktur dan masalah lainnya.
Dia mencontohkan pernah menjadi atlet berprestasi, meski ia dagang dari keluarga sederhana. Namun, dengan semangat, kerja keras dan disiplin, ia membuktikan diri sebagai atlet berprestasi, dan juga sebagai anggota polri.
Contoh itu, kata Johni, harus jadi pemicu bagi seluruh masyarakat, bahwa NTT bisa bangkit dari semua ketertinggalan, intinya harus semangat, disiplin, inovasi dan kreatif.
“Kita bisa hilangkan semua stigma negatif itu terhadap Nusa Tenggara Timur. Dan itu semua ada pada pasangan calon nomor urut 2,” tandasnya. (tim)