KUPANG – General Manager PT Fery Indonesia Cabang Kupang, Arnol Jansen mengatakan pihaknya menutup sementara semua layanan pelayaran ke berbagai lintasan di Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk Minggu dan Senin (1/2/2016) akibat cuaca buruk.
“Tinggi gelombang di perairan Rote Ndao, Laut Timor, dan Kupang berdasarkan analisis BMKG naik dari sebelumnya tiga meter menjadi 3,5, bahkan empat meter, pada Sabtu dan Minggu (30-31/1) karena dipicu angin kencang dengan kecepatan berkisar 35-40 km/jam dan berbahaya bagi pelayaran,” kata General Manajemen PT Fery Indonesia Cabang Kupang, Arnol Jansen melalui pesan singkat kepada Antara di Kupang, Minggu (31/10).
Layanan pelayaran, kata dia, akan dibuka kembali pada Selasa (2/2) setelah ada informasi dari BMKG bahwa cuaca di perairan NTT sudah layak untuk dilayari.
Menurut Janssen, akibat penutupan layanan pelayaran ke semua lintaan di NTT, seluruh kapal hanya sandar di Pelabuhan Penyeberangan Bolok, Pelabuhan Ba,a di Kabupaten Rote Ndao, Pelabuhan Seba di Kabupaten Sabu Raijua, Pelabuhan Kalabahi di Kabupaten Alor, dan Pelabuhan Airmere di Kabupaten Ngada.
“Dengan penutupan pelayaran tersebut, sejumlah armada milik PT Feryy Indonesia Cabang Kupang tertahan di pelabuhan-pelabuahn perintis tersebut. Jika cuaca buruk maka ASDP berhak menghentikan sementara pelayaran, namun jika cuaca normal pelayaran juga normal seperti biasa,” katanya.
Manajemen, katanya, tidak ingin mengambil risiko memberangkatkan kapal dalam kondisi cuaca buruk seperti saat ini. “Kita berharap cuaca buruk tidak berlangsung lama sehingga kapal kembali dioperasikan,” katanya.
Sebelumnya, Rabu (27/1), Manajemen Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Kupang menutup sementara layanan pelayaran lintasan Sabu dan Alor akibat cuaca buruk, kecuali Kupang-Rote dan Rote-Kupang-Hansisi tetap dibuka dengan waktu keberangaktan dimajukan.
“Berhubung cuaca buruk, maka pelayanan kapal ferry untuk hari ini Rabu 27 Januari 2016 untuk lintasan tersebut ditutup sementara, hingga ada pemberitahuan selanjutnya,” katanya.
Selain menutup pelayaran ke Kupang-Sabu dan Kupang-Alor pergi dan pulang, pihak manajemen juga memutuskan untuk mempercepat waktu pelayaran dari Kupang tujuan Rote Ndao lebih awal yaitu jam 06.00 WITA pagi dari biasanya pukul 08.00 WITA untuk mencegah gelombang pasang di Selat Rote Ndao dan Selat Pukuafu, perairan setempat.
Penutupan ini, kata Janssen, merujuk pada Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperingatkan pengelola dan pengguna sarana transportasi laut, darat, dan udara untuk mewaspadai angin kencang dengan kecepatan lebih dari 35 km/jam di wilayah perairan Rote, Sabu, Kupang, dan sekitarnya.
Kecepatan angin seperti itu pasti memicu gelombang tinggi di perairan laut setempat dan dengan demikian mengganggu kenyamanan pelayaran di laut,” kata Prakirawan dari Seksi Meteorologi Kupang, Sti Nenot’Ek kepada Antara di Kupang, Sabtu.
Ia mengatakan dasar peringatan itu juga merujuk pada prakiraan cuaca Provinsi Nusa Tenggara Timur berlaku mulai tanggal 30 Januari 2016 Pukul 07.00 WITA sampai dengan tanggal 31 Januari 2016 Pukul 07.00 WITA “Peringatan dini bagi pengguna transportasi laut, darat, dan udara untuk mewaspadai potensi terjadinya angin kencang disertai petir di wilayah yang berpeluang hujan sedang hingga lebat,” demikian BMKG melalui laman resminya. (ant/sp/sta)
Foto : Ilustrasi cuaca buruk.